Jakarta, Prohealth.id – Prof. Dr. Drs. Yurnadi, M.Kes., dikukuhkan sebagai guru besar setelah menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Potensi Senyawa Herbal Alami untuk Meningkatkan Kesehatan Reproduksi Pria dalam Rangka Menciptakan Sumber Daya Manusia Indonesia yang Sehat”.
Prosesi pengukuhan yang dipimpin langsung oleh Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., tersebut dilaksanakan pada Sabtu (14/10), di Aula IMERI FKUI Salemba, Jakarta.
Dalam pidatonya, Prof. Yurnadi menyebut bahwa prevalensi ketidaksuburan atau infertilitas di dunia semakin meningkat beberapa tahun terakhir. Pada 60–70 juta pasangan suami-istri (pasutri), sebanyak 40–70 persen infertilitas disebabkan oleh laki-laki. Salah satu faktor utamanya adalah gangguan hormonal akibat gangguan poros hipofisis-hipotalamu-testis dalam mengatur kadar hormon gonadotropin. Kondisi ini memengaruhi pembentukan sperma sehingga produksi sperma dan kadar hormon testosteron menurun. Akibatnya, timbul gangguan kesuburan yang disebut hipogonadisme.
Untuk menangani permasalahan infertilitas seperti hipogonad, terdapat bahan alam flora dan fauna yang berpotensi untuk dijadikan obat. Bahan alam memiliki keragaman kimia yang lebih unggul dari bahan sintetis karena mengandung metabolit sekunder yang memberikan efek farmakologis, terapi, antioksidan, dan antibakteri. Adapun bahan alam yang bermanfaat untuk mengatasi masalah kesuburan sistem reproduksi pria adalah cabe jawa dan kuda laut.
Tanaman cabe jawa (Piper retrofractum Vahl) banyak digunakan untuk pengobatan. Buah dari tamanan ini telah digunakan untuk mengobati perut kembung dan mulas, merangsang nafsu makan, serta mengatasi lemah syahwat. Kandungan yang terdapat dalam buah ini memiliki efek stimulan terhadap sel-sel saraf sehingga mampu meningkatkan stamina tubuh. Senyawa kimia yang terkandung dalam cabe jawa adalah jenis alkaloid, βsitosterol, terpenoid, saponin, resin (kavisin) dan sebagainya yang dapat melancarkan peredaran darah.
Ia menjelaskan, penelitian eksperimental dilakukan terhadap tikus yang diinduksi dengan Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA). Tikus tersebut diberi ekstrak cabe jawa. Hasilnya, ekstrak cabe jawa dapat menurunkan konsentrasi sperma dan meningkatkan kadar hormon testosteron, tanpa memengaruhi profil hematologi, kimia darah, dan berat badan tikus meski dilakukan percobaan selama 18 minggu.
“Dari hasil tersebut ditemukan bahwa cabe jawa dapat meningkatkan kadar testosteron, bersifat androgenik, dan aman terhadap prostate specific antigen (PSA),” ujar Prof. Yurnadi melalui siaran pers yang diterima Prohealth.id, Selasa (17/10/2023).
Sementara itu, untuk bahan alam jenis fauna, kuda laut Hippocampus comes L. juga telah banyak dimanfaatkan sebagai obat kuat tradisional oleh masyarakat. Kuda laut Hippocampus comes L. memiliki nilai rendemen tertinggi. Selain itu, jenis kuda laut ini memiliki kadar proksimat serbuk dengan kadar air dan abu yang tinggi. Hippocampus comes L. juga mengandung senyawa aktif alkaloid dan triterpenoid; mengandung asam amino Arginin, Glisin, Lisin, Alanin, dan Prolin; serta mengandung glikosida steroid dengan berat molekul 240, 619, 717, dan 755.
Untuk melihat pengaruh ekstrak kuda laut Hippocampus comes L. terhadap peningkatan fertilitas, Prof. Yurnadi kembali menggunakan tikus sebagai media percobaan. Ekstrak kuda laut yang dimasukkan ke dalam tubuh tikus ternyata dapat meningkatkan konsentrasi dan kualitas sperma (motilitas dan viabilitas), serta meningkatkan kadar luteinizing hormone (LH) dan testosterone. Selain itu, bahan ini mampu meningkatkan populasi dan indeks meiosis sel-sel kelami serta menurunkan apoptosis sel kelamin, tanpa memengaruhi profil hematologi, kimia darah, dan berat badan tikus. Pada penelitian invitro, pemberian ekstrak kuda laut Hippocampus comes L. dalam berbagai dosis juga dapat meningkatkan motilitas dan viabilitas sperma.
Sebelum melakukan kajian tentang manfaat senyawa herbal alami terhadap
kesehatan reproduksi pria, Prof. Yurnadi telah banyak melakukan penelitian serupa. Beberapa di antaranya adalah; Improvement of Spermatozoa Concentration due to Maximal Exercise with Vitis gracilis Wall (2023); Comparison of Testosterone Undecanoate (TU) and Testosterone Enanthate (TE) with a Combination of Depot Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) on Spermatogenic Cells in Men (2022); dan Characterization of Seahorese (Hippocampus comes L.) Extracts Originating from Culture and Nature in Pesawaran, Lampung, Indonesia (2022).
Prof. Dr. Drs. Yurnadi, M.Kes. menamatkan S1 Biologi di Universitas Andalas pada 1991; menyelesaikan Program Magister Ilmu Biomedik di FKUI pada 1999; dan memperoleh gelar Doktor Ilmu Biomedik di FKUI pada 2011. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Departemen dan Koordinator Administrasi & Keuangan Departemen Biologi Kedokteran FKUI pada 2018–2021, dan saat ini, merupakan staf pengajar Departemen Biologi Kedokteran FKUI. Prosesi pengukuhan guru besar Prof. Yurnadi turut dihadiri oleh Pengasuh Pondok Pesantren Yatim DeMuttaqin, Sleman Yogyakarta, Buya Ir. H. Ike Muttaqin, dan Pengasuh Pondok Pesantren Hamalatul Qur’an, Sintang Kalimantan Barat, H. Liswandi
Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post