Jakarta, Prohealth.id – Menurut Survei I-NAMHS pada tahun 2022 lalu, di Indonesia, setiap 40 detik satu orang bunuh diri, 4,2 juta orang mengalami kecemasan, 1,6 juta orang mengalami masalah fokus perhatian dan hiperaktif, 822 ribu orang mengalami depresi, 372 ribu orang mengalami masalah perilaku, 279 ribu orang mengalami PTSD, dan 217 ribu orang memiliki ide bunuh diri.
Statistik yang mengkhawatirkan ini menyoroti perlunya program kesehatan mental yang efektif di Indonesia. Untuk itulah, Stress Management Indonesia (SMI) membuat kampanye program Indonesia Smile, atau Indonesia Tersenyum. Kampanye ini berupaya memberikan cara yang praktis dan murah untuk membantu mengatasi permasalahan kesehatan mental yang ada di masyarakat Indonesia.
Coach Pris, CEO Stress Management Indonesia, mengatakan pentingnya journaling untuk kesehatan otak yang dapat meningkatkan produktivitas dan kebahagiaan seseorang secara signifikan. Journaling membantu individu untuk mengekspresikan pikiran dan emosi mereka, mengarah ke kesadaran diri yang lebih baik dan pengurangan stres.
“Dengan memasukkan Self Love Journaling ke dalam kampanye kami, kami bertujuan mendorong individu memprioritaskan kesehatan otak mereka untuk membuka potensi penuh diri sendiri,” kata Coach Pris dikutip dari siaran pers yang diterima Prohealth.id, Senin (24/7/2023).
Indonesia Smile Movement Campaign meliputi penerbitan buku Self Love Journaling yang disusun oleh Stress Management Indonesia berdasarkan riset mendalam dan pengalaman bertahun-tahun. Buku ini memberikan panduan langkah demi langkah mengeluarkan emosi secara sehat serta meningkatkan kondisi fisik, mental, dan finansial melalui journaling, yang bisa dilakukan oleh siapa saja yang membutuhkan.
Selain buku Self Love Journaling, SMI sedang mengembangkan aplikasi HappySelf, yang akan menyediakan platform digital bagi individu untuk belajar meningkatkan kesejahteraan secara mandiri dari para ahli. Indonesia Smile Movement Campaign juga mencakup peningkatan kapasitas bagi masyarakat marginal dan program pemantauan selama 6 bulan bagi seluruh pemilik buku Self Love Journaling. Kampanye ini menyasar Gen X, Millennial, dan khususnya Gen Z yang lahir 1997-2012, atau yang saat ini berusia 11-26 tahun, yang merupakan usia calon karyawan atau pegawai di kantor.
LA, klien SMI (disamarkan untuk privasi), membagi ceritanya dengan program SMI dan dampaknya terhadap kehidupannya. Berkat SMI, LA sembuh dari trauma saya dan juga diajarkan bagaimana berdamai dengan masa lalu.
“Sekarang saya senang sekali, dan ternyata ketika saya senang, banyak hal positif yang bisa saya tarik, salah satunya rejeki saya bertambah dan saya bisa lebih mengenal diri sendiri, terutama kelebihan saya,” ujar LA.
Indonesia Smile Movement Campaign merupakan cara untuk meningkatkan kesehatan mental di Indonesia dan menciptakan masyarakat yang lebih bahagia, lebih sehat, dan lebih produktif.
Coach Pris menambahkan, Stress Management Indonesia berharap kampanye ini akan menginspirasi individu untuk memprioritaskan kesehatan otak mereka dan melakukan journaling dalam rutinitas harian mereka.
Stress Management Indonesia mengajak individu, organisasi, dan bisnis untuk bergandengan tangan mendukung Indonesia Smile Movement Campaign. Bersama-sama, kita dapat menciptakan masyarakat di mana kesejahteraan dan kesehatan otak berkembang, satu senyuman setiap saat.
Discussion about this post