Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis

TSUNAMI RUSIA: Jepang Terimbas, Indonesia Waspada

Tsunami di Rusia pada 30 Juli 2025 berpotensi menghantam Indonesia. Untuk itu, Pemda dan Masyarakat diminta mengosongkan wilayah pantai.

by Admin
Wednesday, 30 July 2025
A A
TSUNAMI RUSIA: Jepang Terimbas, Indonesia Waspada

Koordinasi BNPB, BMKG, dan berbagai stakeholder meninjau perkembangan gelombang tsunami. (Sumber: BNPB/2025)

Jakarta, Prohealth.id – Gempabumi berkekuatan 8,7 skala richter yang berpusat di lepas pantai timur Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7/2025) pada pukul 08.25 waktu setempat atau 23.25 GMT.

Kejadian ini berpotensi memicu terjadinya tsunami ke wilayah Asia-Pasifik. Hasil analisa data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gelombang tsunami itu turut berpotensi melanda sejumlah wilayah Indonesia. Mulai dari Kepulauan Talaud di Sulawesi Utara, Halmahera Utara di Maluku Utara, Raja Ampat bagian utara, Manokwari dan Sorong bagian utara di Papua Barat serta Biak Numfor dan Supiori di Papua.

BacaJuga

Ulama Perempuan Keluarkan Fatwa, Tegaskan Urgensi Jaga Bumi

Mastitis Ancam Kesehatan dan Kualitas Susu

Dikutip dari situs BMKG, lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi ini merupakan jenis gempabumi dangkal. Ini adalah akibat aktivitas subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatka (Kurile-Kamchatka Trench). Gempabumi ini memiliki mekanisme naik (thrust fault).

Menurut analisa sementara, tinggi gelombang tsunami yang berkisar kurang lebih 50 sentimeter ini akan tiba di Kepulauan Talaud pada pukul 13.52 WIB. Tiba juga di Halmahera Utara pada 14.04 WIB, Manokwari pada 14.08 WIB. Gelombang akan tiba di Raja Ampat bagian utara pada 14.18 WIB, Biak Numfor pada 14.21 WIB, Supiori pada 14.21 WIB, dan Sorong bagian utara pada 14.24 WIB.

Cuplikan tsunami di Rusia. (Sumber foto: BMKG/2025)

Pemerintah Jepang telah mengeluarkan peringatan dini bencana. Dilansir dari Kyodo, gelombang tsunami kecil dengan ketinggian mencapai 50 cm telah muncul beberapa bagian Jepang utara dan timur pada Rabu siang waktu setempat. Akibat gelombang tsunami tersebut, Pemerintah Jepang juga telah mengeluarkan peringatan dini gempa bagi masyarakatnya.

Menyikapi hal tersebut, pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta seluruh pemerintah daerah khususnya di sejumlah wilayah rentan agar segera menyiapkan skenario peningkatan kesiapsiagaan masyarakat. Khususnya bagi yang berada di wilayah pesisir. Masyarakat dilarang mendekati wilayah garis pantai sampai pada waktu yang telah ditentukan.

 

Tsunami Setinggi 50 Sentimeter Dapat Membunuh

Perlu digaris bawahi bahwa meski ada potensi tsunami setinggi 50 sentimeter, namun hal itu dapat menghilangkan nyawa manusia. Menurut catatan terdahulu, tsunami yang terjadi di Tohoku Jepang pada 2011 telah menyebabkan satu warga di Papua meninggal dunia. Tepatnya di teluk Youtefa.

Tsunami setinggi 50 sentimeter dapat beramplifikasi dan ketinggiannya berpotensi meningkat jika gelombangnya menerjang wilayah teluk. Kejadian di teluk Youtefa, Papua menjadi buktinya. Saat itu pernyataan gelombang tsunami Tohoku di Jepang akan menerjang wilayah Papua dengan ketinggian muka air 50 sentimeter. Namun, ketika gelombang memasuki wilayah teluk, tinggi gelombang meningkat menjadi 3,8 meter.

Dalam siaran pers, BNPB menyebut hal yang juga harus diwaspadai adalah adanya gelombang tsunami susulan. Gelombang susulan berpotensi lebih besar dan mungkin dapat merusak. Oleh sebab itu, BNPB meminta pemerintah daerah dan masyarakat agar mengikuti arahan untuk tetap menjauhi pantai dan mengosongkan segala aktivitas di pesisir hingga waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

 

Pemerintah Daerah Telah Siap

Melalui rapat koordinasi BNPB, BMKG, Basarnas dan sejumlah pemerintah daerah terkait telah melakukan antisipasi, kesiapsiagaan serta kewaspadaan. Sejumlah pemerintah daerah tersebut telah mengeluarkan surat peringatan kepada seluruh stakeholder dan masyarakat untuk tidak beraktivitas di bibir pantai dalam waktu yang telah ditentukan.

Harapannya, masyarakat dapat mengikuti anjuran pemerintah demi keselamatan bersama. Selain itu, masyarakat juga sebaiknya tidak termakan isu yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Masyarakat hanya perlu mengikuti perkembangan informasi terkait potensi bencana tsunami dari instansi yang berwenang.

 

 

Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi

Bagikan:
Source: tsunami
Tags: BMKGBNPBgempa bumitsunami

Discussion about this post

https://www.youtube.com/watch?v=ZF-vfVos47A
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.

No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.