Jakarta, Prohealth.id – Menurut Ketua BDC IMERI-IDEALAB Prasandhya Astagiri Yusuf, S.Si., M.T., Ph.D dalam webinar Next Big Data Center 2022 (Noteworthy Expert Talk – BDC), Big Data Center dibangun karena banyak sekali penelitian, dan banyaknya pengumpulan data Kesehatan.
“Namun ini semua belum bisa terfasilitasi dan belum ada Big Data Center di Indonesia,” kata Prasandhya, melalui siaran pers yang diterima Prohealth.id, Kamis (28/4/2022).
Dia membeberkan, Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI), Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui perjalanan panjang pembangunan Big Data Center IMERI-IDEALAB sejak tengah tahun 2021. Sekarang pun, platform ini masih terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan para peneliti.
“Big Data Center IMERI-IDEALAB diharapkan dapat memberikan manfaat besar di bidang penelitian big data kesehatan di Indonesia, tidak hanya bagi peneliti bidang kesehatan sebagai pemilik data tetapi juga peneliti dari luar bidang kesehatan yang memiliki kemampuan dalam menganalisis data untuk menciptakan kolaborasi riset,” ujar Prasandhya.
Dia juga memaparkan implementasi Artificial Intelligence (AI) dalam sebuah platform Big Data Center IMERI-IDEALAB yang memiliki tagline “One-Stop Solution”. Pasalnya, platform tersebut tidak hanya untuk menyimpan data, tetapi bisa melakukan katalogisasi data, pelabelan data, hingga analisis data di satu platform yang sama. Big Data Center IMERI-IDEALAB memiliki fitur-fitur seperti single sign on, cloud storage, data catalogue, data labelling, billing system, dan cloud computing analytics. Layanan tersebut diawali dengan registration, subscribe SSO, data storage (data catalogue, public, restricted, private), data labelling, dan data analytics.
Prof. dr. Badriul Hegar, Ph.D., SpA(K)., selaku Direktur IMERI mengharapkan adanya kerja sama yang sinergis antaraBig Data Center IMERI dan Amazon Web Service dalam mengimplementasikan Artificial Intelligence di big data kesehatan.
“Kolaborasi antaraBig Data Center IMERI dan AWS dalam meningkatkan kecepatan inovasi untuk membuka potensi data kesehatan dan dapat mengembangkan pendekatan yang lebih dipersonalisasi dalam perkembangan dan perawatan termasuk dalam hal therapeutic,” ujar Badriul.
Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH., MMB menyampaikan bahwa perlunya teknologi Artificial Intelligence dalam kemajuan big data kesehatan untuk memperkuat platform Big Data Center IMERI dan meningkatkan motivasi para peneliti untuk meletakkan data kesehatannya di platform Big Data Center IMERI.
“Sehingga pada platform tersebut memiliki interaksi antara peneliti multidisiplin untuk membuat riset baru dengan data-data yang ada di platform Big Data Center IMERI,” ujarnya.
WEBINAR NEXT BDC 2022 (Noteworthy Expert Talk – BDC) adalah kegiatan serial webinar yang diadakan oleh unit Big Data Center IMERI-IDEALAB. Pada penyelenggaraan yang pertama, Big Data Center IMERI-IDEALAB bekerja sama dengan AWS mengangkat tema “Implementation of Artificial intelligence for Big Data in Healthcare.”
Acara ini diselenggarakan dengan dua sub tema, yaitu platform Big Data Center for Big Data in Healthcare dan Delivering material on future opportunities across AI in population health, analytics, digital twin, interoperability, patient-centric engagement and genomics enabled with AWS technology.
Sesi kedua webinar menghadirkan dua narasumber dari Amazon Web Service Asia Pasific & Japan, yaitu Dr. Julian Sham (Healthcare Lead) dan Leon Jackson (Healthcare & Life Science Tech Lead). keduanya menjelaskan tentang cara kontribusi teknologi Artificial Intelligence dalam memaksimalkan penggunaan big data kesehatan di masa depan.
Pada paparannya, Leon Jackson dan dr. Julian Sham juga memperkenalkan layanan dari AWS Clouds dan cara mereka mendukung teknologi Artificial Intelligence dalam bidang data kesehatan dengan Machine Learning.
WEBINAR NEXT BDC 2022 (Noteworthy Expert Talk – BDC) diselenggarakan pada Sabtu, 16 April 2022, dengan target peserta di bidang kesehatan, teknologi informasi, dan umum. Acara ini dilakukan secara daring yang dihadiri oleh 100 peserta terdiri dari mahasiswa/i di 20 universitas baik dalam maupun luar negeri, dokter dari 16 Rumah Sakit di Indonesia, serta dihadiri 19 instansi kesehatan di Indonesia.
Penulis: Irsyan Hasyim
Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post