Jakarta, Prohealth.id – RSTelemed adalah aplikasi yang memungkinkan siapa saja melakukan konsultasi melalui aplikasi kesehatan.
Melalui siaran pers yang diterima Prohealth.id, Selasa (19/4/2022) kelebihan RSTelemed selain dapat diakses di mana saja, kapan saja, oleh siapa saja, aplikasi ini juga disesuaikan dengan kehadiran dokter yang ada di aplikasi tersebut. Pembelian obat melalui aplikasi RSTelemed juga sudah terintegrasi dengan beberapa apotek.
Aplikasi ini dikembangkan oleh PT DSI yaitu perusahaan yang bekerja sama dengan UIA yang berperan dalam membantu aplikasi kesehatan dalam Marketing, Customisasi, Integrasi, Operasional (Payment, Management & Maintainance Aplikasi, dan sebagainya).
PT Cex Up membantu dalam mendukung PT DSI mengembangkan aplikasi kesehatan berbasis Internet of Medical Things (IoMT) yang merupakan revolusi bisnis dalam sektor Kesehatan, sedangkan Rumah Sakit UI (RSUI) sebagai pengguna aplikasi dari RSTelemed.
Aplikasi RSTelemed memiliki perbedaan dari aplikasi yang sudah ada sebelumnya di pasar. Salah satu keunggulan dari aplikasi ini adalah dapat mendeteksi pasien yang menggunakan aplikasi kesehatan tersebut dengan perawat yang datang ke rumah, lalu mengecek riwayat kesehatan atau menggunakan data yang sudah terdeteksi melalui RSUI. Untuk kehamilan, misalnya, data dokter dipimpin oleh lulusan Universitas Indonesia, lalu ada hipertensi, Covid-19, obsesitas, stroke, dan penyakit lainnya.
Setelah mendapatkan data pasien, maka dokter akan memantau kesehatan setiap pasiennya agar tetap sehat. Selain itu juga terdapat sensor kesehatan berupa IoMT (Health Sensor), yakni Thermometer, Blood Pressure, Respiratory, Height and Weight scale, Stethoscope, USG, ECG, CTG, Microcamera, Mini Laboratorium, dan masih banyak lainnya. Aplikasi ini memiliki fitur Tele-Analytic menggunakan Artificial Intelligence (AI) dalam menganalisis Covid-19 melalui saluran pernapasan, Cardiac melalui ECG, dan stroke melalui tanda-tanda vital. Dengan adanya fitur ini, pasien merasakan kepedulian saat berkonsultasi, membeli obat, dan terhadap kesehatannya secara menyeluruh.
Aplikasi kesehatan ini digunakan untuk tiga pengguna, terdiri dari pasien, dokter, perawat dan yang sedang dikembangkan untuk admin. Beberapa keunggulan dari penggunaan aplikasi untuk pasien adalah pasien tidak lagi memerlukan berkas-berkas data kesehatan mereka ketika bepergian jauh, ia cukup hanya menggunakan satu aplikasi maka dapat terhubung ke kondisi kesehatan pasien.
Alat ini dapat menunjukkan kurva kesehatan pada pasien, sehingga jika kesehatan pasien menurun, maka terdapat pertimbangan untuk berkonsultasi lebih lanjut melalui aplikasi tersebut. Peranan untuk aplikasi kesehaan bagi dokter adalah ketika pasien sudah melakukan transaksi dengan dokter, maka dokter mengawasi penuh pasien walaupun ketika sudah pulang dengan mengetahui tekanan darah dan memberikan saran untuk meminum obat untuk jangka waktu yang panjang sehingga pasien tidak memerlukan datang ke rumah sakit.
RSTelemed ini dikembangkan untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses fasilitas dan layanan kesehatan, terutama yang berada di daerah pedalaman di Indonesia. RSTelemed telah melakukan penelitian ke Suku Baduy yang berada di Banten dengan mendatangkan pasien dari suku tersebut untuk melihat kondisi kesehatan dan mengkonsultasikan ke dokter yang ada di rumah sakit.
Aplikasi ini tengah dikembangkan oleh tim UI/UX yang terdiri dari Mario Prasetyo, Rahman Ecky Retnaldi, Trian Damai sebagai Backend + Mobile Developer (android/IOS), Achmad Setyabudi Susilo dan Nur Kholid Fathurohman sebagai Mobile Developer (Android), Iqbal Nur Haq Binkidi sebagai FroentEnd WEB Developer, Moh. Harianto sebagai Backend WEB Developer, Zidni Mujid sebagai Full Stack WEB Developer, dan Mario Prasetya sebagai Designer UI/UX. Dalam pelibatan pengembangan aplikasi ini, terdapat dua siswa magang dari SMKN 17 Jakarta, yakni Aufar Akyas Aflaha dan Rangga Eka Prasetya, serta Project Manager Fahmi Firdaus.
Project ini melibatkan karyawan dari PTDSI dan siswa magang, dan akan mengikutsertakan mahasiswa UI agar aplikasi ini selesai dalam waktu dekat. Untuk saat ini, yang terlibat hanya beberapa mahasiswa dari Fakultas Kedokteran, Matematika, Farmasi, dan Biomedis atau Information Technology.
Penulis: Irsyan Hasyim
Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post