Surabaya, Prohealth.id – Universitas Airlangga (UNAIR) resmi mengukuhkan Prof Dr Nur Chamidah SSi MSi sebagai guru besar.
UNAIR mengukuhkan Prof Nur Chamidah sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pemodelan Regresi Nonparametrik dan Semiparametrik Multirespon, Fakultas Sains dan Teknologi. Prosesi pengukuhan berlangsung pada hari Selasa (17/12/2024), di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen, Kampus MERR-C UNAIR.
Prof Nur Chamidah menyampaikan orasi ilmiahnya terkait peranan pemodelan regresi nonparametrik dan semiparametrik multirespon dalam upaya deteksi dini stunting, penyakit menular, serta penyakit tidak menular.
“Sejak tahun 2012 kami sudah melakukan penelitian untuk merancang grafik pertumbuhan balita berdasarkan berat dan tinggi badan menurut usia menggunakan pemodelan regresi nonparametrik multirespon,” katanya.
Prof Nur Chamidah memaparkan pengembangan grafik pertumbuhan balita. Ia menuturkan telah menambah variabel jenis kelamin dalam upaya deteksi dini stunting. Hasil penelitian ini juga telah berhasil terpublikasi pada jurnal bereputasi. Selain itu, diseminasi hasil penelitian juga dilakukan dalam bentuk pengabdian masyarakat.
Di samping itu, masyarakat secara luas dapat merasakan manfaat dari penelitian Nur melalui program aplikasi berbasis web dan android. Ia menjelaskan, masyarakat dapat menggunakan program aplikasi berbasis web dan android tersebut terutama bagi ibu kader posyandu dan ibu yang punya balita. Sehingga lebih mudah mengetahui status gizi balita sesuai tinggi badan dan usia. Prof Nur menyebut akses atas program ini mudah, user friendly, dan real time, di mana pun dan kapan pun.
Deteksi Dini Penyakit Menular dan Tidak Menular
Selanjutnya, Prof Nur Chamidah juga mengemukakan temuannya untuk pemodelan deteksi dini risiko penyakit tidak menular. Model ini berdasarkan dugaan faktor yang mempengaruhinya. Penemuan ini menjadi urgensi yang sangat penting karena penyakit tidak menular merupakan 74 persen faktor penyebab kematian di seluruh dunia.
“Berdasarkan pemodelan regresi logistik nonparametrik atau semiparametrik birespon dapat diduga risiko peluang seseorang terkena dua atau lebih PTM (penyakit tidak menular, Red) sekaligus sehingga dapat dilakukan upaya preventif dan deteksi dini untuk mengurangi tingkat kematian akibat PTM,” ucapnya.
Pada akhir orasinya, Prof Nur Chamidah juga menambahkan teknologi informasi perlu bersifat user friendly. Sehingga bisa berperan penting dalam menekan angka stunting dan penderita penyakit menular maupun tidak menular di Indonesia.
Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post