Jakarta, Prohealth.id — Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pembangunan (UNDP), bersama dengan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) meluncurkan Kampanye tranportasi umum yang aman dan ramah untuk penyandang disabilitas.
Dalam rangka merayakan Hari Perhubungan Nasional 17 September 2021, sejumlah perusahaan transportasi misalnya; PT. Transportasi Jakarta (PT. Transjakarta), PT. Kereta Commuter Indonesia (PT. KCI), dan PT. MRT Jakarta mulai melakukan kampanye transpoarasi ramah penyandang disabilitas. Kampanye tersebut dilakukan di lokasi-lokasi fasilitas transportasi umum seperti halte, stasiun kereta commuter line, dan stasiun MRT. Penyelenggara kampanye memasang poster dan film pendek terkait pentingnya akses transportasi umum untuk penyandang disabiltias.
Budi Setiyadi selaku Direktur Jenderal Perhubungan Darat mengatakan, bahwa Kementerian Perhubungan mendukung kampanye dengan tema CINTABILITAS atau Cerita Inklusif tentang Disabilitas ini. Apalagi kampanye ini bertujuan untuk mengedukasi penyedia dan pengguna layanan transportasi agar lebih paham dan peduli terhadap masyarakat penyandang disabilitas terutama pada masa pandemi Covid-19.
“Kementerian Perhubungan, khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Darat ingin mendorong hadirnya sebuah sistem bertransportasi yang inklusif dan ramah disabilitas. Sesuai dengan tema Harhubnas 2021 ini: Bergerak Harmonikan Indonesia kami ingin menciptakan keharmonisan Indonesia dengan menciptakan akses transportasi yang dapat dijangkau oleh para penyandang disabilitas,” ujar Budi.
Dia menyatakan kehadiran transportasi yang berkeadilan bagi penyandang disabilitas ini juga menjadi prioritas karena merupakan sebuah tanggung jawab pemerintah sesuai dengan amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan. Oleh karena itu momentum ini adalah saat yang tepat untuk mengajak semua pihak, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan perusahaan angkutan umum untuk saling berkolaborasi dan bergerak menciptakan atau memberikan perlakuan khusus yang memudahkan mobilitas para penyandang disabilitas.
Saputra Liadi selaku National Project Manager Response Towards Resilience (RESTORE) UNDP mengatakan, ,asyarakat disabilitas menjadi semakin rentan ketika pandemi dan menjadi kewajiban bagi kita untuk menjaga keamanan mereka melalui kebijakan dan layanan yang inklusif utamanya di fasilitas umum.
“Kampanye ini merupakan wujud komitmen UNDP untuk tidak meninggalkan seorang pun dalam upaya kami mewujudkan Tujugan Pembangunan Berkesinambungan atau SDG,” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa pemahaman tentang protokol kesehatan serta kebutuhan penyandang disabilitas yang baik dapat mendorong kebijakan penyediaan layanan transportasi yang aman dan ramah bagi seluruh penggunanya.
“UNDP melalui project RESTORE mendorong perbaikan akses masyarakat penyandang disabilitas di fasilitas transportasi tanpa meninggalkan faktor keamanan dan keselamatan bagi semuanya,” ujarnya.
Seruan kampanye disampaikan melalui video infografis tentang edukasi inklusif disabilitas dan film pendek “Safe from Covid-19” yang akan ditayangkan di kanal media sosial UNDP Indonesia, HWDI, PT. KCI, PT. Transjakarta, dan PT. MRT. Masyarakat juga bisa menyimak video kampanye melalui layar LED di stasiun-stasiun commuter line dan di Passenger Information System (PIS) halte Transjakarta. Video ini diharapkan dapat meningkatkan tidak hanya pemahaman penyandang disabilitas akan protokol kesehatan yang sudah dibuat oleh pemerintah pada transportasi umum, namun juga pemahaman dan kepedulian masyarakat umum terhadap penyandang disabilitas.
Tidak hanya penayangan video, ajakan untuk lebih ramah terhadap disabilitas juga dilakukan melalui branding gerbong kereta commuter line rute Jakarta-Bogor, Jakarta-Bekasi, dan Jakarta-Serpong dan poster-poster di halte Transjakarta agar dapat mencapai sasaran masyarakat yang lebih luas.
Ketua Umum HWDI Maulani Rotinsulu menyebutkan saat ini para penyandang disabilitas masih menghadapi tantangan dalam mengakses layanan transportasi umum, karena beberapa layanan yang tidak ramah bagi mereka. Dia pun berharap kampanye ini dapat menginspirasi pengguna transportasi umum agar lebih berempati dan beretika dengan masyarakat penyandang disabilitas sesuai dengan semangat kesetaraan dalam mengakses layanan transportasi yang tersedia.
“Selain itu juga mempromosikan upaya-upaya perbaikan yang sudah dilakukan oleh pihak penyedia layanan transportasi atas layanan bagi disabilitas,” kata Maulani.
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post