Jakarta, Prohealth.id – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengumumkan terjadinya penambahan 9.905 kasus baru Covid-19 pada Jumat (28/1/2022) pukul 12.00 WIB.
Informasi ini disampaikan Satgas Penanganan Covid-19 kepada wartawan pada Jumat sore, (28/1/2022). Informasi selengkapnya soal data tersebut bisa diakses publik melalui situs Covid19.go.id.
Data yang sama menunjukkan adanya penambahan kasus sembuh. Dalam sehari, jumlahnya bertambah 2.028. Dengan demikian, jumlah kasus sembuh di Indonesia hingga saat ini mencapai 4.131.333.
Akan tetapi, jumlah kasus kematian setelah terpapar Covid-19 juga terus bertambah. Pada periode 27-28 Januari 2022 ada 7 kasus kematian. Sehingga, secara keseluruhan kasus kematian akibat Covid-19 telah mencapai 144.268.
Satgas juga melaporkan adanya kasus aktif Covid-19 sebanyak 43.574 kasus. Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona, dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.
Selain itu, pemerintah mencatat sebanyak 10.043 orang yang berstatus suspek. Mereka masuk kategori pemantauan karena dikategorikan sebagai ODP.
Lebih lanjut, terdapat 510 kabupaten/kota yang terpapar Covid-19 di 34 provinsi.
PEMERINTAH SIAPKAN ANTISIPASI
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pemerintah telah mempersiapkan sejumlah hal untuk menghadapi lonjakan kasus harian Covid-19 yang saat ini tengah melanda Indonesia dan berbagai negara di dunia. Hal tersebut dilakukan pemerintah karena kenaikan kasus Covid-19 diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa waktu ke depan.
“Belajar dari lonjakan kasus varian Omicron yang sudah terjadi terlebih dahulu di berbagai negara, pemerintah sudah melakukan banyak persiapan untuk menghadapinya,” ujar Presiden Jokowi saat menyampaikan keterangannya di Istana Kepresidenan Bogor, pada Jumat, (28/1/2022).
Menurut Presiden Jokowi, pemerintah telah melakukan perbaikan berbagai sarana dan prasarana fasilitas kesehatan yang disesuaikan dengan karakter varian Omicron yang berbeda dengan sebelumnya dan juga membutuhkan penanganan yang berbeda.
Salah satunya melalui layanan telemedicine, aplikasi layanan kesehatan sehingga dapat mengurangi beban fasilitas kesehatan, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit.
“Ini penting agar fasilitas kesehatan kita dapat lebih fokus menangani pasien dengan gejala berat maupun pasien-pasien penyakit lain yang membutuhkan layanan intensif,” ungkap Presiden.
Presiden menambahkan bahwa tidak semua kasus Covid-19 membutuhkan layanan kesehatan secara langsung karena gejalanya tidak membahayakan. Namun, Presiden menekankan pentingnya meminimalkan kontak guna mencegah penyebaran yang lebih luas.
“Ketika hasil tes PCR saudara positif tanpa ada gejala, silakan melakukan isolasi mandiri di rumah selama 5 hari. Bila ada gejala batuk, pilek, demam, silakan gunakan layanan telemedicine, atau ke puskesmas atau dokter terdekat,” tutur Presiden.
Presiden Jokowi pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak panik, dan disiplin menerapkan protokol kesehatan serta mengurangi aktivitas yang tidak mendesak.
“Saya mengajak saudara-saudara sekalian juga menjaga kesehatan diri masing-masing sebaik-baiknya, untuk meningkatkan imunitas,” tutupnya.
Penulis: Jekson Simanjuntak
Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post