Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis
No Result
View All Result
Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis

Menunda Pekerjaan Malah Bikin Mental Bermasalah

Dosen IPB University sebut, kebiasaan prokrastinasi dapat memicu masalah kesehatan mental.

by Irsyan Hasyim
Thursday, 7 August 2025
A A
Menunda Pekerjaan Malah Bikin Mental Bermasalah

Dr. Melly Latifah, dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University. (Sumber foto: IPB University/2025)

Dosen IPB University sebut, kebiasaanprokrastinasi dapat memiicu masalah kesehatan mental.

Jakarta, Prohealth.id – Prokrastinasi atau kebiasaan menunda-nunda pekerjaan menjadi tantangan serius yang berdampak buruk pada banyak hal. Generasi Z (gen Z) yang kini mendominasi usia produktif pun tak lepas dari permasalahan ini.

BacaJuga

Operasi Caesar 21 Kali, Amankah?

Rokok, Otak, dan Demensia: Tiga Hal Tak Terpisahkan

Menurut Dr Melly Latifah, dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University, prokrastinasi bisa berdampak pada produktivitas, kesehatan mental, dan kualitas hidup secara keseluruhan.

“Masalah ini bukan sekadar soal kemalasan, tetapi lebih berkaitan dengan kesulitan dalam mengelola emosi, motivasi, serta kecemasan terhadap tugas,” kata dia dalam program IPB Pedia yang ditayangkan di kanal YouTube IPB TV.

Menurut Dr Melly, ada beberapa faktor utama yang memicu prokrastinasi pada Gen Z. Pertama, lingkungan digital. Hal ini karena mereka hidup di lingkungan digital sejak lahir.

Kedua, pola asuh yang cenderung permisif. Ketiga, tekanan sosial yang unik di generasi mereka.

Jika terus dibiarkankebiasaan ini dapat memicu siklus ketidakberdayaan yang sulit selesai. Akibatnya malah akan meningkatkan stres dan kecemasan berkepanjangan. Maka untuk mengatasinya, penting adanya dukungan sosial dari lingkungan terdekat.

“Menurut saya, penting sekali peran social support dari orang tua, guru, dan teman,” ujar Dr Melly.

Ia menjelaskan, orang tua sebaiknya menerapkan disiplin yang mengarahkan atau otoritatif. Guru memberi tugas secara bertahap dan tidak mendadak. Sementara itu, teman sebaya dapat menjadi accountability partner atau mitra akuntabilitas yang saling mengingatkan. Bahkan secara aktif, dr. Melly juga memberi pesan langsung kepada Gen Z.

“Menurut saya, Anda bukan pemalas dan bukan generasi gagal. Anda hanya sedang berjuang melawan siklus yang sebenarnya bisa diputus.”

Ia mengingatkan bahwa progres lebih penting daripada kesempurnaan.

“Kamu tidak sendirian. Minta dukungan dan lakukan satu hal kecil mulai hari ini,” pesannya.

Dengan pemahaman dan dukungan yang tepat, prokrastinasi pada Gen Z dapat diatasi dan dicegah agar tidak menjadi penghambat potensi mereka di masa depan.

 

Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi

Source: mental health
Tags: Gen Zkesehatan mentalprokrastinasi
ShareTweetSend

Discussion about this post

https://www.youtube.com/watch?v=ZF-vfVos47A
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Profil
  • Regulasi
  • Lingkungan
  • Cek Fakta
  • Opini
  • Infografis

© 2024 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.