Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
Home Kesehatan

Bangun Kebiasaan Hidup Sehat Itu Mudah, Asal….

Oleh Gloria Fransisca Katharina
Jumat, 25 Maret 2022
A A
Bangun Kebiasaan Hidup Sehat Itu Mudah, Asal….

Kiat mengubah kebiasaan hidup lebih sehat. Sumber: tangkapan layar Gloria Fransisca/Prohealth.id

Jakarta, Prohealth.id – Menuju hidup yang sehat memerlukan kebiasaan hidup yang baik.

Menurut Dr. Hanung Prasetya, selaku Dosen Poltekkes Kemenkes Surakarta, untuk mengubah hidup menjadi sehat setidaknya ada empat tahap yang perlu dipersiapkan. Lebih lanjut, Hanung menyebut empat tahap tersebut sangat bergantung bukan hanya dari motivasi pribadi tetapi juga dukungan lingkungan.

BacaJuga

Hari Kusta Sedunia: Komisi Nasional Disabilitas Gelar Lokakarya Nasional Zero Leprosy

Begini Kata Wamenkes tentang Resiliensi Kesehatan

“Ini adalah kebiasaan yang perlu dimulai dan dipertimbangkan, misalnya, membangun kebiasaan ingin diet untuk hidup yang lebih sehat,” ujar Hanung dalam diskusi Kemenkes, Sabtu pekan lalu (5/3/2022).

Secara umum untuk mengubah kebiasaan ada tiga konsep yang bisa menjadi pendekatan pasien menuju hidup yang lebih sehat yaitu; mengubah hasil, mengubah prosesnya, dan mengubah identitasnya.

Setidaknya ada empat tahap pembentukan habit atau kebiasaan baru. Pertama, perlu ada cue yaitu sebuah ancaman atau alasan yang memotivasi orang untuk mau tak mau harus mengubah kebiasaan hidup. Hanung pun menerangkan, ada beberapa cara yang bisa dimanfaatkan pasien untuk memulai hidup lebih sehat, misalnya rajin berolahraga.

Untuk memicu cue, Hanung menyarankan pentingnya menjadikan tempat dan waktu sebagai cue. Kedua, penting juga pasien untuk menggunakan habit stacking.

“Sebagai contoh, buatlah format cue, ‘saya akan [habit yang diinginkan] saat [waktu] di [tempat]. Kedua, setelah saya [habit yang sudah ada] maka saya akan [habit yang diinginkan].”

Kedua, perlu ada craving, atau kekuatan konstan untuk mengulang pola yang sama secara terus menerus.

Tahap ketiga adalah pentingnya routine atau membangun rutinitas perubahan kebiasaan. Tahap keempat adalah merumuskan rewards atau hadiah atas kesuksesan dalam membangun rutinitas perubahan kebiasaan.

Empat tahap mengubah kebiasaan. Sumber: tangkapan layar Gloria Fransisca/Prohealth.id

Empat langkah ini berfungsi untuk membangun kebiasaan baik, maupun untuk menghancurkan atau menghentikan kebiasaan buruk. Kebiasaan buruk dihentikan dengan cara membuatnya tidak terlihat, tidak menarik, sulit untuk dilakukan, dan tidak lagi menyenangkan. Sebaliknya untuk memulai kebiasaan baik, buatlah kebiasaan itu jelas bisa tercapai, menarik, mudah dikerjakan, dan menyenangkan untuk dilakukan oleh Anda.

Untuk memulai kebiasaan hidup sehat, Hanung menganjurkan pentingnya Anda untuk membangun cita-cita, pribadi seperti apa yang Anda inginkan di masa depan. Ada dua langkah untuk merumuskan cita-cita tersebut.

Pertama, Anda perlu menentukan identitas atau tipe orang seperti apa yang Anda inginkan. Kedua, Anda harus membuktikan pada diri Anda sendiri dengan keberhasilan-keberhasilan kecil.

Dia pun menambahkan, dalam mengubah kebiasaan hidup tingkat kesuksesan tidak dipengaruhi oleh motivasi. Sebaliknya, kesuksesan juga sangat bergantung dari lingkungan pasien. Oleh karena itu penting bagi Anda yang hendak mengubah kebiasaan hidup memiliki lingkungan pendukung yang bisa membangun rutinitas maupun memberikan rewards atau penghargaan atas kesuksesan-kesuksesan kecil dalam mengubah kebiasaan hidup. Peran pendukung ini idealnya berasal dari keluarga, sehingga Hanung menekankan pentingnya keluarga untuk menjadi pemandu seseorang mengubah kebiasaan.

“Pada akhirnya, kesuksesan mengubah habit atau kebiasaan bukan semata karena orang disiplin. Banyak orang sukses justru karena bisa melakukan kontrol diri, atau self-control,” terang Hanung.

 

 

Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi

Tags: biaya kesehatanDampak Buruk KesehatanHidup Sehat
ShareTweetSend

Komentar

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Menanti Perpres Kabupaten Kota Sehat Terbit Tahun 2022

Menanti Perpres Kabupaten Kota Sehat Terbit Tahun 2022

Selasa, 5 April 2022
RUU Kesehatan Omnibus Law Ditolak, Ini Alasannya

RUU Kesehatan Omnibus Law Ditolak, Ini Alasannya

Selasa, 8 November 2022
Cek Fakta: Bisakah Tabung Selam Jadi Tabung Oksigen Murni?

Cek Fakta: Bisakah Tabung Selam Jadi Tabung Oksigen Murni?

Jumat, 16 Juli 2021
Pentingnya Penguatan Layanan Kesehatan Primer Indonesia

Pentingnya Penguatan Layanan Kesehatan Primer Indonesia

Jumat, 25 Maret 2022
Harga Mahal Tak Ada Perda Rokok

Harga Mahal Tak Ada Perda Rokok

Menganalisa Rasio Tenaga Kesehatan di Provinsi DKI Jakarta Menggunakan “Google Spreadsheet”

Menganalisa Rasio Tenaga Kesehatan di Provinsi DKI Jakarta Menggunakan “Google Spreadsheet”

Forum Cendekia Kelas Dunia Hasilkan Upaya Atasi Covid-19

Forum Cendekia Kelas Dunia Hasilkan Upaya Atasi Covid-19

Kiat-kiat Kawasan Tanpa Rokok PT KAI

Kiat-kiat PT Kereta Api Terapkan Kawasan Bebas Rokok

Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Senin, 6 Februari 2023
Hari Kanker Sedunia: WHO Luncurkan Peta Jalan Tuntaskan Kanker

Hari Kanker Sedunia: WHO Luncurkan Peta Jalan Tuntaskan Kanker

Senin, 6 Februari 2023
Larangan Penjualan Rokok Batangan: Jangan Sekadar Angan!

Larangan Penjualan Rokok Batangan: Jangan Sekadar Angan!

Senin, 6 Februari 2023
Hari Kusta Sedunia: Komisi Nasional Disabilitas Gelar Lokakarya Nasional Zero Leprosy

Hari Kusta Sedunia: Komisi Nasional Disabilitas Gelar Lokakarya Nasional Zero Leprosy

Senin, 6 Februari 2023

Recent News

Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Senin, 6 Februari 2023
Hari Kanker Sedunia: WHO Luncurkan Peta Jalan Tuntaskan Kanker

Hari Kanker Sedunia: WHO Luncurkan Peta Jalan Tuntaskan Kanker

Senin, 6 Februari 2023
Larangan Penjualan Rokok Batangan: Jangan Sekadar Angan!

Larangan Penjualan Rokok Batangan: Jangan Sekadar Angan!

Senin, 6 Februari 2023
Hari Kusta Sedunia: Komisi Nasional Disabilitas Gelar Lokakarya Nasional Zero Leprosy

Hari Kusta Sedunia: Komisi Nasional Disabilitas Gelar Lokakarya Nasional Zero Leprosy

Senin, 6 Februari 2023
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Panduan Media Siber
Prohealth

© 2022 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.

No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis

© 2022 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.