Jakarta, Prohealth.id – Anda yang kecanduan rokok tentu kerap kali pernah berfikir untuk berhenti. Selain tak baik buat kesehatan, aktivitas merokok juga tak baik bagi isi dompet. Selain itu, merokok juga menambah beban lingkungan, karena menghasilkan sampah terutama dari puntung rokoknya yang mengandung banyak racun dari rokoknya.
Maka itu, banyak perokok yang ingin berhenti merokok. Namun acap kali, desakan keinginan berhenti merokok terganjal dengan adiksi rokok. Maklum, rokok itu memiliki zat adiktif yang membuat penggunanya kecanduan. Maka itu, peredaran rokok diatur secara ketat di beberapa negara.
Alasan lain dari pengaturan rokok itu adalah, dampaknya ke orang lain. Rokok ternyata menimbulkan masalah dan bisa merugikan kesehatan orang lain yang menjadi perokok pasif.
Banyak penelitian mengungkapkan, merokok merupakan penyebab utama penyakit tidak menular seperti penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi, kanker, penyakit paru menahun, gangguan janin, gangguan pernapasan (PPOK, dan asma), impotensi, dan kesuburan.
Kementerian Kesehatan melansir, dampak dari sakit yang muncul akibat rokok menambah biaya pengeluaran untuk pengobatan. Selain itu, produktivitas seseorang juga turun karena gangguan Kesehatan yang terjadi akibat rokok. Perlu diketahui, di dalam sebatang rokok terkandung 4 ribu jenis senyawa kimia, seperti nikotin yang menyebabkan kecanduan.
Dari 4 ribu itu terdapat 400 jenis zat beracun, diantaranya racun serangga, racun tikus, kapur barus, pembersih lantai, gas beracun, dan zat pengawet mayat, serta 43 zat beracun yang menyebabkan kanker seperti tar atau aspal.
Data WHO pada tahun 2011, di seluruh dunia kematian akibat rokok lebih dari 5 juta pertahun. Artinya, setiap 6 detik terjadi 1 kematian akibat rokok. Setiap 10 kematian, 2 di antaranya akibat rokok. Secara umum, perokok 10 tahun lebih dini meninggal dibandingkan yang bukan perokok.
Selain itu, data dari siaran pers yang dipublikasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (10/1/2017), lalu, secara global ada 1,1 miliar perokok tembakau berusia 15 atau lebih tua, dengan sekitar 80 persen hidup di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, dan sekitar 226 juta perokok hidup dalam kemiskinan.
Jika pengeluaran rokok dialihkan untuk mencukupi kebutuhan gizi keluarga, kualitas gizi dan sumber daya manusia keluarga miskin akan meningkat dan akhirnya akan berperan dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Kalau tidak sekarang, kapan lagi berhenti merokok. Untuk mengetahui prosedurnya, berikut tipsnya dari Kementerian Kesehatan:
Cara I: Berhenti seketika
Anda mungkin pernah mendengar seseorang berhenti merokok seketika. Ya, cara ini memang pernah dan sering dilakukan oleh seseorang yang ingin berhenti merokok. Namun cara ini harus memiliki keinginan dan niat yang kuat untuk melawan adiksi dan kecanduan dari nikotin yang ada pada rokok. Namun, banyak orang membuktikan cara ini sukses dan berhasil.
Cara II: Kurangi Secara Bertahap
Adiksi membuat orang ketergantungan dengan rokok. Maka itu, ada dokter yang menyarankan agar proses berhenti merokok dilakukan secara bertahap. Rokok yang dihisap perlahan dikurangi jumlahnya hingga nol batang per hari. Contoh, pekan ini Anda mengurangi sebatang rokok. Pekan kedua menguranginya menjadi dua batang rokok, dan seterusnya hingga tak ada lagi rokok yang dihisap.
Untuk cara ke-2 ini harus ditentukan pola penurunannya dan tanggal berapa berhenti merokok menjadi nol batang. Tanggal itu harus diberitahukan pada keluarga, kerabat, atau teman agar mereka dapat membantu mengingatkan. Ingat, proses berhenti merokok membutuhkan dukungan dari sahabat, kawan dan juga keluarga. Sebelum berhenti, berikan pengertian ke mereka agar Anda bisa mendapatkan dukungan.
Cara III: Tumbuhkan motivasi
Motivasi adalah rencana untuk membulatkan tekad untuk berhenti merokok. Berhenti merokok seketika atau total, atau melakukan pengurangan jumlah rokok yang dihisap secara bertahap. Untuk itu, kenali waktu dan situasi dimana Anda paling sering merokok dan cobalah tahan keinginan merokok dengan menundanya.
Setelah mendapatkan motivasi. Lanjutkan dengan mencari olahraga yang sesuai dengan keinginan Anda. Kemudian lakukan olahraga itu secara teratur dan minta dukungan dari keluarga dan sahabat. Jika perlu, Anda juga bisa konsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan.
Manfaat berhenti merokok
Ketika Anda behenti merokok, ada banyak manfaat yang Anda dapatkan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pertama, saat 20 menit berhenti merokok, tekanan darah, denyut jantung, dan aliran darah tepi membaik. Kemudian dalam 12 jam berhenti merokok, hampir semua nikotin dalam tubuh sudah dimetabolisme, tingkat CO di dalam darah menjadi normal.
Selanjutnya jika 24-48 jam berhenti merokok, nikotin mulai tereliminasi dari tubuh, fungsi pengecapan dan penciuman mulai membaik, serta sistem kardiovaskular meningkat baik. Kemudian pada hari ke-5 berhenti merokok, sebagian besar metabolit dalam tubuh sudah hilang, fungsi perasa atau pengecap, dan pencium jauh lebih baik, sistem kardiovaskular terus meningkat baik.
Jika sudah 2-6 minggu berhenti merokok, risiko infeksi pada luka setelah pembedahan berkurang secara bermakna, fungsi silia saluran napas dan fungsi paru membaik. Napas pendek dan batuk-batuk berkurang. 1 tahun berhenti merokok, risiko penyakit jantung koroner menurun setengahnya dibandingkan dengan orang yang tetap merokok.
Setelah lima tahun berhenti merokok, risiko stroke menurun pada level yang sama seperti orang yang tidak pernah merokok. Jika sudah 10 tahun tidak merokok, risiko kanker paru berkurang setengahnya. 15 tahun berhenti merokok, semua penyebab mortalitas dan risiko penyakit jantung koroner menurun pada level yang sama seperti orang yang tidak pernah merokok.
Tunggu apa lagi, berhenti merokok atau nyawa Anda yang berhenti karena rokok?
Penulis: Tim Prohealth.id
Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post