Jakarta, Prohealth.id — Beberapa waktu lalu viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang warga sedang melakukan vaksinasi.
Video yang salah satunya diunggah akun Instagram @halokrw itu menjadi sorotan karena seorang petugas kesehatan tertangkap kamera diduga menyuntikkan vaksin ke seorang warga tanpa ditekan “flunger” suntikkannya.
Dari caption yang beredar, disebutkan video itu diambil di salah satu puskesmas di Karawang, Jawa Barat. Menanggapi informasi tersebut, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengakui, video tersebut diambil di Puskesmas Wadas, Telukjambe Timur.
Menurut Cellica, saat itu ada tiga wanita pegawai ritel bahan bangunan yang melakukan vaksinasi Covid-19 berinisial I, R, dan T. Untuk mengetahui kebenaran video tersebut, pemerintah Kabupaten Karawang mengambil sampel darah wanita tersebut.
“Kita mengambil sampel darah untuk memastikan antibodinya sudah terbentuk atau belum. Tadi kita ambil sampel darah I dan R, sementara T masih dalam keadaan syok,” kata Cellica seperti dikutip dari Antara.
Cellica juga telah meminta keterangan seluruh petugas kesehatan (vaksinator) di Puskesmas Wadas. Ia datang bersama Kasatreskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana untuk mengonfirmasi keganjilan terkait vaksinasi tersebut
“Kami melakukan inspeksi mendadak ke puskesmas di wilayah Telukjambe Timur itu. Kami memanggil seluruh petugas untuk mendengar keterangan mereka, sebagai klarifikasi atas kejadian yang viral itu ” katanya.
Dari penjelasan para vaksinator, Cellica mengatakan bahwa mereka telah melakukan tugasnya sesuai standar operasional prosedur (SOP). Vaksin yang dimasukkan ke tubuh penerima vaksin dipastikan menggunakan jarum suntik baru.
Jika nantinya diketahui adanya kesalahan yang dilakukan oleh vaksinator, maka Cellica tidak segan-segan memberikan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
“Kami akan memberikan sanksi tegas kepada vaksinator jika terbukti melakukan kesalahan,” kata Cellica.
Selanjutnya, Cellica mengimbau masyarakat tidak menggulirkan opini melenceng yang dapat membuat warga tak mau divaksin. Padahal pemerintah tengah menggencarkan program vaksinasi untuk menekan pandemi Covid-19.
Jika merasa ada kejanggalan, dia meminta warga langsung bertanya kepada petugas medis saat itu juga, bukan malah mengunggahnya ke media sosial. Meskipun begitu, Cellica mengaku tak ingin berpihak. Dia menyerahkan kasus tersebut kepada penyelidikan Polres Karawang.
“Semua orang punya hak jawab, berhak berpendapat. Namun penyelidikan menjadi kewenangan penegak hukum. Dalam hal ini Polres Karawang,” tegasnya.
Dikutip dari Kompas.com, vaksinator Puskesmas Wadas, Maola Nurulshinta (53) menegaskan bahwa dirinya menyuntikkan vaksin sesuai prosedur yang berlaku. Klarifikasi itu menyusul viralnya video vaksinasi yang diduga tidak ditekan, namun langsung dicabut.
Maola mengatakan, saat menyuntik, dia menggunakan teknik menekan dengan bagian bawah menggunakan telapak tangan. “Saya tarik dagingnya, lalu suntik. Kemudian ditekan dengan telapak tangan,” ujarnya di Puskesmas Wadas, Selasa (13/7/2021).
Menurut Maola, dia telah menyuntikkan vaksin ke lebih dari 8.000 orang sejak program vaksinasi dilaksanakan.
“Bukan satu atau dua orang saya suntik, saya sudah suntik ratusan orang beberapa hari terakhir,” ungkapnya.
Beredarnya informasi yang dapat mengakibatkan warga takut untuk divaksin, Prohealth.id menilainya sebagai informasi yang menyesatkan, karena di dalamnya ada penggunaan informasi sesat yang tidak memiliki hubungan dengan konteksnya, yakni vaksinasi.
Penulis: Jekson Simanjuntak
Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post