Salah satunya, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menginisiasi penggunaan BioColoMelt-Dx yaitu kit diagnostik molekuler untuk mendeteksi kelainan genetik yang terjadi pada pasien kanker kolorektal atau kanker usus.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2018, kanker kolorektal menempati peringkat ketiga dunia untuk jenis kanker yang paling umum terjadi. Di Indonesia sendiri, berdasarkan data Globocan tahun 2020, kanker kolorektal menduduki peringkat keempat kanker dengan kasus baru terbanyak di Indonesia.
Setidaknya terdapat 35 ribu jumlah pasien yang terdiagnosis kanker kolorektal setiap tahunnya, dan 35 persen di antaranya menyerang penduduk Indonesia yang berusia produktif (di bawah 40 tahun). Sedangkan angka kematian di Indonesia mencapai 6,7 dari 100 ribu kasus.
Dikutip dari siaran pers yang diterima Prohealth.id, Kamis (1/9/2022), hasil pemeriksaan BioColoMelt-Dx berupa informasi profil mutasi kanker yang dapat digunakan oleh dokter atau tenaga medis lainnya untuk menentukan jenis obat yang memberikan respon terapi paling optimal pada pasien kanker kolorektal tersebut. Selain itu, BioColoMelt-Dx juga dapat digunakan untuk penapisan (screening) Lynch syndrome, suatu kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap berbagai macam kanker dan bersifat keturunan.
Dengan diperolehnya informasi Lynch syndrome dari hasil penapisan tersebut, keluarga pasien yang terduga mempunyai Lynch syndrome dapat menjalani pengawasan untuk pencegahan atau penanganan kanker sedini mungkin.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kanker itu terjadi karena adanya mutasi dari DNA seseorang. Dalam perjalanan hidup manusia DNA itu bisa berubah dan itu yang memicu kanker. Maka untuk melihat perubahan DNA itu diperlukan PCR. Dia menjamin teknologi ini termasuk sederhana dan lebih murah. Dia menjamin teknologi ini bisa mendeteksi perubahan DNA di posisi-posisi tertentu.
“Kalau kita sudah tahu perubahan DNA nya apa, kita tahu persis kankernya kanker apa dan di mana sehingga pengobatannya bisa lebih cepat dan tepat. Jadi alat ini untuk mendiagnostik sakit kankernya disebabkan oleh apa sehingga nanti pengobatannya bisa lebih cepat,” tambah Budi.
Produk BioColomelt-Dx merupakan inovasi hasil kolaborasi Bio Farma dan PathGen yang melibatkan berbagai industri, instansi penelitian dan pendidikan, seperti dengan Universitas Nottingham Inggris, dan memiliki Lab pengembangan di Indonesia yakni laboratorium LIPI dan BRIN.
Sebelum diluncurkan pada hari ini, BioColomelt-Dx divalidasi oleh klinisi dari beberapa RS nasional di antaranya RS Dharmais, RS Sardjito dan UGM, RSCM dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Produk ini telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan RI dengan nomor KEMENKES RI AKD 20306220065 yang dirilis pada tanggal 1 Juli 2022.
Dengan adanya BioColoMelt-Dx ini, pasien dapat memperoleh akses yang lebih mudah untuk pemeriksaan ketepatan jenis terapi dan penanganan dini pada keluarga pasien dengan Lynch syndrome, yang diharapkan dapat berdampak positif pada optimalisasi ekonomi untuk ekosistem kesehatan di Indonesia. Dari segi kemandirian alat kesehatan, BioColomelt-Dx memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 50 persen. Hal ini membuktikan kemandirian nasional dalam hal penyediaan alat kesehatan dapat tercapai.
Hal ini menjadi momentum bagi bangsa Indonesia, untuk melepaskan diri dari ketergantungan atas alat kesehatan impor dan akan menekan biaya pemeriksaan.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius, menjelaskan, kanker adalah penyakit yang membutuhkan lebih banyak perhatian khusus melalui deteksi dini. melakukan promosi kesehatan supaya masyarakat tahu, mau, dan mampu untuk melakukan penanggulangan kanker.
Kedua, sebagai contoh kanker yang banyak menjangkit perempuan, maka penting melakukan perlindungan khusus, misalnya kanker serviks dengan vaksin HPV alias human papillomavirus. Terakhir, melakukan deteksi dini dan pengobatan yang sesuai standar.
Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia, Linda Agum Gumelar mengatakan, selama pandemi semakin jarang proses deteksi dini bahkan terapi lain untuk para pejuang kanker. Dia pun mengapresiasi diadakannya CCF 2022 oleh Kalbe OneOnco, sebagai momentum yang bisa mengedukasi masyarakat luas tentang kanker.
“Proses pembangunan suatu bangsa itu tidak mungkin hanya dari pemerintah, tapi juga semua masyarakat harus membantu. Peran komunitas ini sangat strategis sebagai jembatan kepada pemerintah dan untuk mendampingi teman-teman. Juga untuk masyarakat yang sehat-sehat saja, melalui upaya preventif yang dilakukan supaya tidak terjadi kanker stadium lanjut,” ungkapnya.
Linda menjelaskan, komunitas kanker memiliki peran yang sangat penting, karena mendengarkan langsung masukan dari para penyintas kanker serta masyarakat luas. Selain itu, komunitas kanker juga berusaha membantu pemerintah dengan memberikan informasi, laporan, hingga saran untuk mengeluarkan kebijakan terkait kanker.
Pentingnya peran komunitas kanker di tengah masyarakat menjadi perhatian Kalbe dengan mengadakan berbagai aktivitas, mulai dari deteksi dini, edukasi, terapi, hingga pemeriksaan molekular yang berhubungan dengan kanker.
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post