Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
Home Artikel

DPRemaja Lakukan Reses untuk Atasi Bahaya Rokok

Konsumsi rokok di indonesia sangat menghawatirkan, target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2020 hingga 2024 untuk menurunkan jumlah perokok anak dari 9,1 persen menjadi 8,7 persen belum juga menemukan titik terang, karena banyaknya permasalahan yang menyangkut rokok di Indonesia.

Oleh Eka Wardawati
Jumat, 11 November 2022
A A
DPRemaja Lakukan Reses untuk Atasi Bahaya Rokok

Kegiatan RDPU Dewan Perwakilan Remaja di Perpustakaan Nasional. (Sumber foto: PKJS UI/2022).

Sebanyak 18 anggota DPR yaitu Dewan Perwakilan Remaja berkumpul dalam acara Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang diselenggara atas kolaborasi Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS UI), Komite Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT), dan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) pada Rabu, 2 November 2022 di Ruang Auditorium lantai 2, Perpustakaan Nasional RI.

CEO CISDI Diah Saminarsih mengatakan regulasi dari tataran global sampai nasional berkaitan dengan pengendalian konsumsi rokok masih perlu diperkuat implementasinya. Terutama saat ini di Indonesia belum meratifikasi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC), larangan iklan sponsor rokok masih bersifat persial, dan masih banyak kota atau kabupaten yang belum menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

BacaJuga

Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Hari Kanker Sedunia: WHO Luncurkan Peta Jalan Tuntaskan Kanker

“Secara fiskal kita harus terus bebenah karena International Union Of Railways (UIC) melalui penelitian ekonomi setelah memberikan indeks skor kepada seluruh negara terkait kebijakan cukai tembakau dan Indonesia mendapat skor 2,38 dari skala 5,” ujar Diah.

Selama 3 bulan terakhir, CISDI bersama dengan Komnas Pengendalian Tembakau, PKJS UI, dan PKBI melaksanakan kampanye Dewan Perwakilan Remaja dari berbagai daerah menyatakan komitmen menolak menjadi target industri rokok. Salah satunya dengan mengajak DPRemaja melakukan tugas parlemen yaitu reses.

Pada saat DPRemaja melakukan aktivitas masa reses di masing-masing daerah pemilihan (dapil) selama 1 bulan lebih, mereka kembali ke daerah pemilihan masing-masing untuk memberikan sosialisasi dan melakukan berbagai aksi kreatif untuk menunjukkan dukungan masyarakat terutama kaum muda terhadap kenaikan cukai tembakau.

Anggota Dewan Perwakilan Remaja berasal dari dapil yang tersebar hampir dari seluruh Indonesia, mulai dari Sumatra sampai Sulawesi. Dari hasil reses yang dipaparkan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU), mereka berhasil melakukan sosialisasi dengan mendidik, mempengaruhi, dan mengarahkan masyarakat mengikuti pola hidup sehat, salah satunya dengan mendukung kenaikan cukai tembakau.

Salah satu Dewan Perwakilan Remaja Regional 4, Reza Anugrah dari Palu, Sulawesi Tengah, menjelaskan hasil sosialisasi dan tantangan dalam masyarakat.

Dia menceritakan, ada 10 dari 15 kepala keluarga yang didampingi, terdapat perokok aktif di dalam keluarganya. Hal yang mengejutkan lagi adalah  dari  uang anggaran alokasi belanja dalam keluarga yang seharusnya dialokasikan untuk membelanjakan kebutuhan pokok dan nutrisi keluarga, justru digunakan untuk belanja rokok.  Hal ini tentunya berpengaruh pada kesenjangan, kesejahteraan, dan juga kesehatan keluarga, salah satunya menimbulkan stunting pada anak.

Melihat fenomena ini, dia berinisiatif untuk memberikan tantangan kepada 10 kepala keluarga tersebut untuk berhenti merokok selama 3 hari.  Tantangan bagi 10 keluarga ini ditambah dengan kewajiban mereka harus mengumpulkan dokumentasi foto berhenti merokok selama 3 hari. Lalu, hasil uang batal belanja rokok dikumpulkan selama 3 hari tersebut dan harus dialokasikan untuk hal-hal yang positif.

“Sebenarnya ini diluar dari ekspektasi saya bagaimana respon mereka terhadap tantangan ini. Akan tetapi, dari hasil yang saya dapatkan salah satu peserta dari 10 keluarga ini, berhasil mengumpulkan uang sebanyak Rp65.000 selama 3 hari. Keluarga yang tadinya jarang atau hampir tidak pernah konumsi makanan ayam, daging, dan telur, akhirnya selama mengumpulkan uang berhenti merokok, mereka bisa mengonsumsi makanan-makanan tersebut. Selain itu bisa sedekahkan hasil uang yang ditabung untuk kelompok disabilitas yang ada di lingkungan sekitar,” kata Reza.

Baca Juga: IPPNU Dorong Anak Muda Berani Selamatkan Lingkungan dari Bahaya Rokok

Respon pemerintah dan legislatif

Dalam kegiatan RDPU tersebut, hadir Dr. Femmy Eka Kartika Putri, M.Psi, selaku Deputi Bidang Koordinasi peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) yang mengakui jumlah perokok laki-laki di Indonesia adalah yang tertinggi di dunia dan jumlah perokok terbesar ketiga di dunia setelah India dan Cina. Data-data juga menunjukkan bahwa sebanyak 34,5 persen atau 70,2 juta orang dewasa terpapar asap rokok di rumah. Kemudian 44,8 persen atau 28,3 juta orang dewasa asap rokok di area tertutup di tempat kerja tentunya isinya termasuk perempuan.

Berangkat dari pengalaman yang dibagikan Reza dan anggota DPRemaja lainnya, Femmy menantikan kontribusi masukan dari anggota DPRemaja untuk menyelesaikan permasalahan merokok pada pemuda. Hal ini karena pemuda merupakan subyek pembangunan yang dapat melakukan inisiatif-inisiatif baru untuk mewujudkan inovasi dan perubahan positif di masyarakat khususnya bagi pemuda sendiri.

Febrio Nathan Kacaribu, Ph.D selaku Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Republik Indonesia juga terkesan atas temuan mereka DPRemaja dari berbagai daerah. Dia yakin, cara mengendalikan masalah tembakau telah dilakukan dengan berbagai macam jalan yang bisa juga ditempuh oleh para pemuda anggota DPRemaja.

“Apa yang dilakukan teman-teman ini itu memang luar biasa. Tadi melakukan sosialisasi kemudian advokasi pada pesantren. Ini membantu pemerintah daerah dalam upaya membangun Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Ini juga luar biasa berdialog lagsung dengan wakil bupati atau bupatinya. Itu suatu hal yang luar biasa, karena bagaimanapun pengendlian tembakau ujungnya memang harus dilakukan dengan regulasi dan perlu,” sambung Febrio.

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Dr. Hj. Anis Byarwati, S.Ag.,M.Si mengatakan dari 20 daerah pemilihan anggota DPRemaja terbilang luar biasa layaknya anggota DPR yang sebenarnya.

“Apa yang sudah dilakukan baik dan punya dampak, jadi bisa merasakan sendiri. Anggota DPRemaja melihat secara langsung bagaimana mendidik masyarakat ternyata bisa, lalu bagaimana mempengaruhi masyarakat untuk mengikuti apa yang kita arahkan bisa dilakukan juga oleh adik-adik anggota DPRemaja ini jadi saya apresiasi atas kegiatan ini.”

Selanjutnya: Putri Agrowisata Kampanyekan Bahaya Rokok Bagi Generasi Muda dan Lingkungan

 

Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi

Cek artikel lain di Google News

Tags: Bahaya TembakauCISDIDewan Perwakilan RemajaDPR RIKomnas Pengendalian TembakauPKJS UIRegulasi Pengendalian Tembakau
ShareTweetSend

Komentar

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Menanti Perpres Kabupaten Kota Sehat Terbit Tahun 2022

Menanti Perpres Kabupaten Kota Sehat Terbit Tahun 2022

Selasa, 5 April 2022
RUU Kesehatan Omnibus Law Ditolak, Ini Alasannya

RUU Kesehatan Omnibus Law Ditolak, Ini Alasannya

Selasa, 8 November 2022
Cek Fakta: Bisakah Tabung Selam Jadi Tabung Oksigen Murni?

Cek Fakta: Bisakah Tabung Selam Jadi Tabung Oksigen Murni?

Jumat, 16 Juli 2021
Pentingnya Penguatan Layanan Kesehatan Primer Indonesia

Pentingnya Penguatan Layanan Kesehatan Primer Indonesia

Jumat, 25 Maret 2022
Harga Mahal Tak Ada Perda Rokok

Harga Mahal Tak Ada Perda Rokok

Menganalisa Rasio Tenaga Kesehatan di Provinsi DKI Jakarta Menggunakan “Google Spreadsheet”

Menganalisa Rasio Tenaga Kesehatan di Provinsi DKI Jakarta Menggunakan “Google Spreadsheet”

Forum Cendekia Kelas Dunia Hasilkan Upaya Atasi Covid-19

Forum Cendekia Kelas Dunia Hasilkan Upaya Atasi Covid-19

Kiat-kiat Kawasan Tanpa Rokok PT KAI

Kiat-kiat PT Kereta Api Terapkan Kawasan Bebas Rokok

Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Senin, 6 Februari 2023
Hari Kanker Sedunia: WHO Luncurkan Peta Jalan Tuntaskan Kanker

Hari Kanker Sedunia: WHO Luncurkan Peta Jalan Tuntaskan Kanker

Senin, 6 Februari 2023
Larangan Penjualan Rokok Batangan: Jangan Sekadar Angan!

Larangan Penjualan Rokok Batangan: Jangan Sekadar Angan!

Senin, 6 Februari 2023
Hari Kusta Sedunia: Komisi Nasional Disabilitas Gelar Lokakarya Nasional Zero Leprosy

Hari Kusta Sedunia: Komisi Nasional Disabilitas Gelar Lokakarya Nasional Zero Leprosy

Senin, 6 Februari 2023

Recent News

Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Senin, 6 Februari 2023
Hari Kanker Sedunia: WHO Luncurkan Peta Jalan Tuntaskan Kanker

Hari Kanker Sedunia: WHO Luncurkan Peta Jalan Tuntaskan Kanker

Senin, 6 Februari 2023
Larangan Penjualan Rokok Batangan: Jangan Sekadar Angan!

Larangan Penjualan Rokok Batangan: Jangan Sekadar Angan!

Senin, 6 Februari 2023
Hari Kusta Sedunia: Komisi Nasional Disabilitas Gelar Lokakarya Nasional Zero Leprosy

Hari Kusta Sedunia: Komisi Nasional Disabilitas Gelar Lokakarya Nasional Zero Leprosy

Senin, 6 Februari 2023
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Panduan Media Siber
Prohealth

© 2022 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.

No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis

© 2022 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.