Jakarta, Prohealth.id – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021) membuat Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera melakukan evakuasi.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat drg. Widyawati, MKM menjelaskan Gunung Semeru yang berlokasi di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur telah mengalami erupsi pada Sabtu sore (4/12) sekitar puku 15.00 WIB.
Oleh karena itu Kementerian Kesehatan dengan sigap menerjunkan tim tenaga kesehatan dari Pusat Krisis Kesehatan untuk membantu warga terdampak bencana. Hal ini dikarenakan kejadian erupsi Gunung Semeru memang membuat warga khawatir. Terlebih gunung tersebut mengeluarkan awan panas yang cukup luas dan abu vulkanik yang cukup tebal.
”Tim Pusat Krisis Kesehatan dan BNPB sudah berangkat Sabtu (4/12/2021), pukul 21.00 WIB menuju Kabupaten Lumajang lewat darat,” katanya.
Tim juga membawa logistik berupa obat-obatan inflamasi, inhaler, salep mata, tenda, masker kain, masker medis, masker N95, dan hand sanitizer untuk petugas dan para warga terdampak bencana. Selanjutnya logistik tersebut diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang untuk didistribusikan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi terdampak awan panas guguran Gunung Semeru di Jembatan Gladak Perak, Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Senin (6/12/2021). Suharyanto mengendarai sepeda motor jenis trail menuju ke lokasi, mengingat medan tidak dapat dijangkau menggunakan kendaraan roda empat.
Di sepanjang jalan menuju lokasi, Suharyanto melihat banyak kerusakan vegetasi berupa pohon tumbang dan material vulkanik yang menutupi jalan hingga ketebalan kurang lebih 30 sentimeter. Beberapa bangunan di sepanjang jalan yang berada di lembah Daerah Aliran Sungai (DAS) Curah Kobokan juga mengalami kerusakan terdampak awan panas guguran.
Bersama Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah melakukan observasi di Jembatan Gladak Perak yang rusak dan putus. Jembatan Gladak Perak tersebut menjadi penghubung antara Kabupaten Lumajang menuju Malang.
BNPB berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera melakukan percepatan penanganan dan pemulihan bencana. “BNPB akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk segera menangani ini,” ungkap
BNPB bersama unsur TNI, Polri dan lintas instansi juga memastikan tidak ada masyarakat di wilayah itu. Hal itu untuk mengantisipasi adanya awan panas guguran susulan Gunung Semeru yang masih berpotensi terjadi sewaktu-waktu.
“Jangan sampai ada masyarakat di area ini ya. Masih berbahaya,” pungkas Suharyanto.
Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post