Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
Home Kesehatan

Kenali Gejala Tumor Otak Sejak Dini

Oleh Gloria Fransisca Katharina
Selasa, 28 Juni 2022
A A
Kenali Gejala Tumor Otak Sejak Dini

Ilustrasi tumor otak (ANTARA/Shutterstock)

Jakarta, Prohealth.id – Gejala penyakit tumor otak memang tidak sama antara satu pasien dengan pasien lain. Padahal penyakit ini termasuk dalam penyakit yang mematikan.

Medical Manager PT Kalbe Farma Tbk, dr. Hastarita Lawrenti, dalam live Instagram @ptkalbefarmatbk menjelaskan, keparahan tumor otak mematikan memang tidak sama karena menyesuaikan letak tumor berada di bagian otak besar, otakkecil, atau batang otak.

BacaJuga

Ketua PB IDI Jadi Ketua Asosiasi Kedokteran Se-Asia Tenggara

Hari Kusta Sedunia: Komisi Nasional Disabilitas Gelar Lokakarya Nasional Zero Leprosy

“Otak besar berfungsi penglihatan, berbicara, mendengar, dan kognitif. Kalau otak kecil, ituuntuk keseimbangan saat berjalan. Batang otak yang nantinya akan mengatur pernapasan, suhu, atau tekanan darah,” ujar dr. Hastarita dikutip dari siaran pers yang diterima Prohealth.id, Selasa (28/6/2022).

Lebih lanjut dia menjelaskan, apabila lokasi tumor berada di area otak besar, maka gejala yang dialami pasiennya ialah gangguan fungsi penglihatan, gangguan pendengaran, atau gangguan kognitif. Namun, jika lokasi tumor berada di bagian obat kecil, pasien mengalami kesulitan berjalan dengan seimbang. Jika lokasi tumor berada di sekitar batang otak, pasien akan kesulitan mengatur pernapasan menjadi salah satu gejala yang dialami pasien.

Ada dua jenis tumor, yakni tumor jinak dan tumor ganas atau yang akrab disebut kanker. Umumnya, jika tumor jinak sudah diangkat, maka pengobatannya sudah selesai dan kecil kemungkinan untuk tumor tersebut muncul kembali. Kondisi ini berbeda dengan kanker yang memiliki kemungkinan datang kembali setelah tumor ganas itu diangkat atau usai pengobatan kombinasi.

“Secara teori, sampai saat ini belum diketahui secara pasti tentang penyebab kanker dan tumor. Tetapi salah satu teori menyatakan, ada perubahan materi genetik atau karena ada infeksi akibat virus atau karena adanya paparan dengan bahan-bahan yang bersifat karsinogenik dan menyebabkan perubahan pada materi genetik (mutasi DNA),” tutur dr. Rita.

Medical General Manager Kalbe, dr. Dedyanto Henky Saputra, M.Gizi, AIFO-K menambahkan, salah satu hal yang dialami pasien tumor otak adalah mual, hingga muntah. Hal itu dampak dari tumornya sendiri atau efek kemoterapi. Maka, akan sulit memenuhi asupan nutrisi pasien kanker, khususnya yang mengalami defisit makan.

Pejuang kanker yang kesulitan makan berisiko mengalami malnutrisi dan berat badan menurun drastis. Kualitas hidup pun menjadi buruk, karena dapat muncul penyakit lain, seperti infeksi dan sarkopenia yakni massa otot mengecil dan badan menjadi lemas.

“Pejuang kanker harus mendapatkan energi yang banyak, tetapi karena makannya susahmaka akan menjadi beban tersendiri bagi mereka,” ungkapnya.

Dia juga mengingatkan agar pasien mengupayakan makan sedikit tetapi dengan bobot kalori yang besar dan tinggi protein. “Selain itu juga memenuhi keragaman nutrisi dan bersumber dari jenis makanan yang segar, bukan makanan olahan atau kalengan, tidak tinggi gula, lemak trans, dan lemak jenuh,” tambah dr. Dedy.

Dua menekankan, apabila nutrisi pasien belum tercukupi, pasien dapat mengonsumsi suplemen makanan.

“Kalbe punya Theracim yang merupakan produk yang digunakan untuk terapi glioma (salah satu tumor paling tinggi di otak). Kalau dari segi nutrisi, ada dua yang paling penting untuk kebutuhan energi dan protein. Itu semua sudah ada di Nutrican,” papar

Product Management OneOnco, apt. Yulius Denis Chrismaaji, S.Farm menjelaskan pasien dengan tumor atau kanker bisa memilih makanan dengan formula yang memenuhi kriteria kebutuhan kondisi kanker, seperti Nutrican.

Adapun Nutrican merupakan makanan cair dengan tinggi protein yang diformulasikan secara khusus untuk membantu meningkatkan nafsu makan. Juga untuk membantu menjaga berat badan, perbaikan gizi pada penyakit kronis, dan dapat dikonsumsi semua pasien kanker stadium dini hingga stadium lanjut.

“Kalau dibandingkan produk lain, Nutrican lebih tinggi energi dan protein, menggunakan protein whey sebagai jenis protein dengan manfaat lebih baik dibandingkan protein lain. Juga tinggi BCAA (branched-chain amino acid) yang berperan sebagai peningkat nafsu makan,” tutur Denis.

“Kemudian ada Omega 3 yang membantu dalam mencegah berat badan pasien, kemudian ada sumber serat FOS (fructooligosaccharides) untuk membantu risiko gangguan cerna. Kaya antioksidan, multivitamin, dan mineral yang lengkap untuk membantu proses penyembuhan pasien,” tuturnya. Nutrican juga rendah laktosa, sehingga aman untuk pasien yang intoleransi terhadap laktosa.

 

 

Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi

Tags: Kalbe FarmaKalbe GroupKankerkanker otakobat kankertumortumor otak
ShareTweetSend

Komentar

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Menanti Perpres Kabupaten Kota Sehat Terbit Tahun 2022

Menanti Perpres Kabupaten Kota Sehat Terbit Tahun 2022

Selasa, 5 April 2022
RUU Kesehatan Omnibus Law Ditolak, Ini Alasannya

RUU Kesehatan Omnibus Law Ditolak, Ini Alasannya

Selasa, 8 November 2022
Cek Fakta: Bisakah Tabung Selam Jadi Tabung Oksigen Murni?

Cek Fakta: Bisakah Tabung Selam Jadi Tabung Oksigen Murni?

Jumat, 16 Juli 2021
Pentingnya Penguatan Layanan Kesehatan Primer Indonesia

Pentingnya Penguatan Layanan Kesehatan Primer Indonesia

Jumat, 25 Maret 2022
Harga Mahal Tak Ada Perda Rokok

Harga Mahal Tak Ada Perda Rokok

Menganalisa Rasio Tenaga Kesehatan di Provinsi DKI Jakarta Menggunakan “Google Spreadsheet”

Menganalisa Rasio Tenaga Kesehatan di Provinsi DKI Jakarta Menggunakan “Google Spreadsheet”

Forum Cendekia Kelas Dunia Hasilkan Upaya Atasi Covid-19

Forum Cendekia Kelas Dunia Hasilkan Upaya Atasi Covid-19

Kiat-kiat Kawasan Tanpa Rokok PT KAI

Kiat-kiat PT Kereta Api Terapkan Kawasan Bebas Rokok

Hari Kanker Sedunia: Saatnya Meningkatkan Layanan dan Pendampingan

Hari Kanker Sedunia: Saatnya Meningkatkan Layanan dan Pendampingan

Selasa, 7 Februari 2023
Ketua PB IDI Jadi Ketua Asosiasi Kedokteran Se-Asia Tenggara

Ketua PB IDI Jadi Ketua Asosiasi Kedokteran Se-Asia Tenggara

Selasa, 7 Februari 2023
Meninjau Risiko Turis Berkunjung ke Indonesia Usai Pandemi

Meninjau Risiko Turis Berkunjung ke Indonesia Usai Pandemi

Selasa, 7 Februari 2023
Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Senin, 6 Februari 2023

Recent News

Hari Kanker Sedunia: Saatnya Meningkatkan Layanan dan Pendampingan

Hari Kanker Sedunia: Saatnya Meningkatkan Layanan dan Pendampingan

Selasa, 7 Februari 2023
Ketua PB IDI Jadi Ketua Asosiasi Kedokteran Se-Asia Tenggara

Ketua PB IDI Jadi Ketua Asosiasi Kedokteran Se-Asia Tenggara

Selasa, 7 Februari 2023
Meninjau Risiko Turis Berkunjung ke Indonesia Usai Pandemi

Meninjau Risiko Turis Berkunjung ke Indonesia Usai Pandemi

Selasa, 7 Februari 2023
Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Senin, 6 Februari 2023
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Panduan Media Siber
Prohealth

© 2022 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.

No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis

© 2022 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.