Jakarta, Prohealth.id – Ajang kompetisi International Conference on Dentistry & Oral Health (ICDOH) diselenggarakan oleh Asosiasi Asia Pacific Association for Dental and Oral Health (APADENTO) yang diikuti para pembicara lebih dari 10 negara dari berbagai belahan dunia.
Berdasarkan siaran pers yang diterima Prohealth.id, Rabu (20/4/2022), berkat “Non-Pharmacological Treatment Challenges of Sialorrhea in Parkinson’s Disease Patient”, drg. Sutrania Dewi Sulaksana menduduki juara kedua pada kategori Scientific Award Oral Medicine & Radiology Category.
Pada tahap sebelumnya, sebulan sebelum acara diadakan, para peserta ICDOH mengirimkan abstrak kepada panitia. Kemudian, peserta melaksanakan presentasi online di hadapan para juri selama delapan menit dan tanya-jawab selama dua menit.
Menurut drg. Sutrania, melalui kegiatan ini saya mendapat kesempatan yang sangat berharga, tampil membawakan laporan manajemen kasus yang aplikatif yaitu Sialorrhea pada pasien Parkinson’s Disease karena kasus ini memiliki poin-poin yang menantang.
“Dimana pilihan non-farmakologis menjadi pilihan lini pertama, sehingga sangat menarik untuk dijadikan case-report. Alhamdulilah semua tahapan kami lalui dengan baik sehingga berhasil masuk tiga besar setelah bersaing dengan 24 peserta dari berbagai negara,” ujarnya.
Dia menambahkan, persiapan dalam mengikuti kompetisi ini adalah berdiskusi dengan para dosen pembimbing yaitu drg. Anandina Irmagita Soegyanto, Sp.PM(K) dan drg.Ambar Kusuma Astuti, Sp.PM(K). Kemudian, melakukan latihan simulasi presentasi dalam bahasa Inggris, memperbanyak membaca jurnal dan referensi terkait dengan kasus yang akan dibawakan peserta.
Selama kompetisi, drg. Sutrania mengaku yang menjadi tantangan adalah kendala teknis berupa sinyal, waktu pelaksanaan yang mengikuti waktu setempat, dan banyaknya pesaing dari dalam maupun luar negeri.
Pada kategori yang sama, drg. Erni Saleh meraih posisi ketiga berkat laporan manajemen kasus yang berjudul “Oral UIcers Due To High Dose Mycophenolate Mofetil Use In a Kidney Transplant Recipient”. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran para dosen pembimbingnya, yaitu, DR. drg. Febrina Rahmayanti Sp.PM(K), drg. Felicia Paramita Sp.PM., dan DR. drg Endah Ayu Tri Wulandari Sp.PM(K).
“Melalui kompetisi internasional ini, saya mendapat pengalaman berharga dimana banyak kasus kasus terbaik yang ditampilkan diforum ini yang nantinya akan bermamfaat saat menjalani praktek sehari hari,” kata drg. Erni.
Sementara itu, Dekan FKG UI, Dr. drg. Nia Ayu Ismaniati, MDSc.,Sp.Ort(K) mengatakan, kemenangan ini menjadi kebanggaan bagi FKG UI karena mampu berkontribusi dalam peningkatan reputasi akademik serta bisa menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk berperan aktif dalam mengasah diri dan menguji kemampuan di ajang Internasional.
“Semoga ide dan gagasan yang tertuang dalam karya ilmiah ini dapat terus dikembangkan sebagai wujud nyata dalam memajukan Ilmu Kedokteran Gigi khususnya Ilmu Penyakit Mulut. Selain itu, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan semua pihak yang terlibat dalam mempersiapkan kompetisi ini,” tegasnya.
Ketua Departemen Ilmu Penyakit Mulut FKG UI, Dr. drg. Febrina Rahmayanti, Sp.PM(K)., juga turut bangga atas prestasi yang telah diraih. Ia mengatakan, kemenangan ini membuktikan kemampuan dan eksistensi mahasiswa FKG UI mampu bersaing di level internasional. Dengan membawa sebuah analisis ilmiah yang terstruktur dan teruji, diharapkan mampu memberikan sumbangsih dari setiap kasus yang menjadi pokok bahasan.
Konferensi ICDOH ini bertujuan untuk mempertemukan semua dokter gigi pemula, fakultas, peneliti terkemuka, dan sarjana kedokteran gigi dengan menyediakan forum untuk pertukaran ide, pandangan otoritatif, peluang pendidikan berkelanjutan dan informasi berkualitas dari semua spesialisasi kedokteran gigi.
Hal Ini mencakup inovasi terbaru, tren, dan pertimbangan serta tantangan yang akan dihadapi oleh dokter gigi dan solusi yang diadopsi dalam bidang Kedokteran Gigi dan Kesehatan Mulut. Kegiatan ini diselenggarakan pada 10-11 Maret 2022 di Kuala Lumpur, Malaysia, dengan penjuriannya secara daring pada 11 Maret 2022.
Penulis: Irsyan Hasyim
Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post