Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
Home Ekonomi

MTCC UNIMMA Kembangkan Olahan Singkong Prospektif Ekspor

Oleh Admin
Jumat, 27 Agustus 2021
A A
MTCC UNIMMA Kembangkan Olahan Singkong Prospektif Ekspor

Singkong olahan. Sumber Foto: Dinas Ketahanan Pangan Daerah Kabupaten Grobogan/2021.

Magelang, Prohealth.id – Salah satu upaya mendorong kesejahteraan petani adalah dengan melakukan diversifikasi tanaman pangan, salah satunya dari yang hanya menanam tembakau beralih ke singkong.

Ketua Muhammadiyah Tobacco Control Centre Universitas Muhammadiyah Magelang (MTCC UNIMMA), Retno Rusdjijati mengatakan demi mendorong kesejahteraan petani, MTCC UNIMMA telah menggelar Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah mulai 31 Maret 2021 lalu

BacaJuga

Meninjau Risiko Turis Berkunjung ke Indonesia Usai Pandemi

Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Dengan kehadiran Sekolah Tani tersebut MTCC UNIMMA terus menjalankan pendampingan kepada petani, khususnya yang tergabung dalam Forum Petani Multikultur Indonesia (FPMI).

“Fakta bahwa petani tembakau selalu ada dalam pihak yang dirugikan, menjadi motivasi MTCC UNIMMA untuk terus mengembangkan diversifikasi produk pertanian,” kata Retno Rusdjijati saat menghadiri Forum Petani Multikultur Indonesia (FPMI), Kamis (26/8/2021).

Melalui diversifikasi, Retno yakin, petani dapat melakukan budidaya berbagai komoditas terutama bahan pangan yang sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing. Ini merupakan langkah menuju peningkatan kesejahteraan petani yang maksimal.

“Melalui tepung mocaf ini, diharapkan potensi produksi singkong di Jawa Tengah (Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purwerejo, Boyolali, Wonogiri, Sragen, Karanganyar, Pati, Jepara) terus berkembang dan menjadi solusi usaha pertanian dalam menghadapi ancaman resesi akibat Covid-19,” katanya.

Sebelumnya, Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) BPS pada bulan Februari 2020 menyebutkan, sekitar 26,06 persen penduduk Jawa Tengah yang bekerja di sektor pertanian mampu melakukan terobosan, jika mampu memilih komoditas yang tepat.

“Pilihan jatuh pada tanaman singkong didasarkan pada kebutuhan yang terus meningkat, dan disaat yang bersamaan, singkong tumbuh secara alami pada lahan marjinal,” terang Retno.

Pertimbangan lainnya, sebanyak 98 persen jumlah petani singkong masih hidup di bawah garis kemiskinan (BPS). Padahal, produksi tepung mocaf berpotensi mengurangi ketergantungan akan tepung terigu, dimana Indonesia sebagai pengimpor terbesar di dunia.

Selain mocaf, singkong merupakan komoditas strategis nasional yang dapat diolah menjadi gula cair. Produk alternatif ini, menurut Retno, bisa menjadi solusi terhadap kebutuhan gula nasional ketimbang melakukan impor.

“Gula impor di Indonesia naik drastis dari 4,09 juta ton tahun 2019 menjadi 5,54 juta ton, tertinggi sepanjang sejarah,” ujar Retno.

Lebih jauh, Retno mengatakan, gula cair dari olahan singkong memiliki tingkat kemanisan 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan gula tebu. “Keunggulan lainnya, gula singkong dinyatakan lebih sehat karena tidak mengandung gluten, rendah karbohidrat, dan kalori”.

Hasil olahan singkong sebagai produk unggulan yang dikembangkan di Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah UNIMMA, diharapkan akan diikuti oleh para petani tembakau dan para pemuda sebagai calon pelaku pertanian. Ini perlu diimplementasikan, dalam rangka menuju pertanian yang berdaulat dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.

Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah UNIMMA memiliki sejumlah tujuan, seperti meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pemuda untuk bekerja di bidang pertanian, meningkatkan dan menguatkan modal intelektual, modal institusional, dan modal material petani muda.

“Serta memfasilitasi petani tembakau dalam mengembangkan pertanian yang sudah digeluti untuk mewujudkan kedaulatan pertanian,” kata Retno.

 

PENGOLAHAN SINGKONG

Keluarga umbi-umbian, khususnya singkong yang sebelumnya diabaikan kini menjadi primadona. Melalui beberapa tahapan pengolahan, singkong bukan hanya memberikan nilai tambah ekonomi, namun juga berkontribusi terhadap dua bidang strategis sekaligus, yakni; ketahanan pangan nasional dan energi.

Di bidang ketahanan pangan, singkong bisa diolah sehingga konsumsi pangan tidak hanya bergantung pada beras. Ketika harga beras tinggi, masyarakat bisa mencari komoditi lain sebagai sumber karbohidrat alternatif, selain beras. Singkong pun tampil sebagai kandidat potensial

Masyarakat mengenal singkong karena. bisa diolah menjadi tiwul. Nilai gizi tiwul sebagai sumber karbohidrat, ternyata lebih tinggi dibandingkan beras.

“Sayangnya, nilai protein dan lemaknya lebih rendah hanya 0,6 gram dan 31 mg. Oleh karena itu perlu diolah menjadi makanan pelengkap dengan cara mengkombinasikan dengan pangan lain yang memiliki nilai gizi lebih tinggi,” mengutip Emil Salim dari bukunya Mengolah Singkog Menjadi Tepung Mokaf Bisnis Produk Alternatif Pengganti Terigu.

Menurut Emil Salim, tepung mocaf dihasilkan dari singkong yang telah difermentasi. Hasilnya mirip dengan karakteristik tepung terigu. Mocaf bisa digunakan sebagai bahan pengganti terigu atau campuran terigu 30 persen – 100 persen, dan dapat menekan biaya konsumsi tepung terigu sebesar 20 persen – 30 persen.

“Dibandingkan dengan tepung singkong biasa dan tepung gaplek, Mocaf memiliki performansi yang lebih baik yaitu lebih putih, lembut dan tidak bau apek,” tulis Emil Salim dalam buku yang diterbitkan oleh Andi Offset Yogyakarta.

 

 

Penulis: Jekson Simanjuntak

Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi

Tags: MTCCMTCC UNIMMAPetaniPetani SingkongPetani Tembakausingkonguniversitas muhammadyah magelang
ShareTweetSend

Komentar

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Menanti Perpres Kabupaten Kota Sehat Terbit Tahun 2022

Menanti Perpres Kabupaten Kota Sehat Terbit Tahun 2022

Selasa, 5 April 2022
RUU Kesehatan Omnibus Law Ditolak, Ini Alasannya

RUU Kesehatan Omnibus Law Ditolak, Ini Alasannya

Selasa, 8 November 2022
Cek Fakta: Bisakah Tabung Selam Jadi Tabung Oksigen Murni?

Cek Fakta: Bisakah Tabung Selam Jadi Tabung Oksigen Murni?

Jumat, 16 Juli 2021
Pentingnya Penguatan Layanan Kesehatan Primer Indonesia

Pentingnya Penguatan Layanan Kesehatan Primer Indonesia

Jumat, 25 Maret 2022
Harga Mahal Tak Ada Perda Rokok

Harga Mahal Tak Ada Perda Rokok

Menganalisa Rasio Tenaga Kesehatan di Provinsi DKI Jakarta Menggunakan “Google Spreadsheet”

Menganalisa Rasio Tenaga Kesehatan di Provinsi DKI Jakarta Menggunakan “Google Spreadsheet”

Forum Cendekia Kelas Dunia Hasilkan Upaya Atasi Covid-19

Forum Cendekia Kelas Dunia Hasilkan Upaya Atasi Covid-19

Kiat-kiat Kawasan Tanpa Rokok PT KAI

Kiat-kiat PT Kereta Api Terapkan Kawasan Bebas Rokok

Hari Kanker Sedunia: Saatnya Meningkatkan Layanan dan Pendampingan

Hari Kanker Sedunia: Saatnya Meningkatkan Layanan dan Pendampingan

Selasa, 7 Februari 2023
Ketua PB IDI Jadi Ketua Asosiasi Kedokteran Se-Asia Tenggara

Ketua PB IDI Jadi Ketua Asosiasi Kedokteran Se-Asia Tenggara

Selasa, 7 Februari 2023
Meninjau Risiko Turis Berkunjung ke Indonesia Usai Pandemi

Meninjau Risiko Turis Berkunjung ke Indonesia Usai Pandemi

Selasa, 7 Februari 2023
Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Senin, 6 Februari 2023

Recent News

Hari Kanker Sedunia: Saatnya Meningkatkan Layanan dan Pendampingan

Hari Kanker Sedunia: Saatnya Meningkatkan Layanan dan Pendampingan

Selasa, 7 Februari 2023
Ketua PB IDI Jadi Ketua Asosiasi Kedokteran Se-Asia Tenggara

Ketua PB IDI Jadi Ketua Asosiasi Kedokteran Se-Asia Tenggara

Selasa, 7 Februari 2023
Meninjau Risiko Turis Berkunjung ke Indonesia Usai Pandemi

Meninjau Risiko Turis Berkunjung ke Indonesia Usai Pandemi

Selasa, 7 Februari 2023
Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Senin, 6 Februari 2023
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Panduan Media Siber
Prohealth

© 2022 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.

No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis

© 2022 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.