Jakarta, Prohealth.id – Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr. Citra Ariani, SpKP, MBiomed, berbagi beberapa tips untuk mencegah mabuk perjalanan selama mudik.
Menurut dr. Citra, salah satu cara mencegah mabuk perjalanan adalah dengan memilih tempat duduk yang tepat. Ia menjelaskan, untuk perjalanan dengan kendaraan pribadi atau bus, duduk dekat jendela atau di kursi depan mobil dapat membantu mengurangi gejala mabuk perjalanan.
“Untuk perjalanan udara, tempat duduk di dekat sayap pesawat lebih disarankan,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (24/3/2025).
Selain itu, mengemudi sendiri kendaraan pribadi adalah sebuah keuntungan. Pasalnya hal ini dapat mengurangi risiko mabuk perjalanan daripada saat menjadi penumpang.
Ia menegaskan, saat Anda harus menjadi penumpang, usahakan agar dapat melihat ke horizon. Lalu cukup tidur sebelum berangkat, dan menjaga hidrasi tubuh dengan banyak minum air putih.
“Hindari merokok dan makan makanan berat sebelum berangkat karena hal tersebut bisa memperburuk gejala mabuk perjalanan,” tegasnya.
Menurut dr. Citra, istraksi, seperti berbicara atau mendengarkan musik, juga dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman selama perjalanan.
Terkait penggunaan obat-obatan antimabuk perjalanan, dr. Citra menjelaskan bahwa obat semacam ini bekerja dengan menyupresi sinyal pada otak yang menyebabkan ketidaksinkronan informasi antara mata dan telinga. Biasanya obat antimabuk yang terjual bebas mengandung dimenhidrinat, golongan antihistamin yang dapat menyebabkan kantuk.
Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan agar mencoba terlebih dahulu obat ini di rumah. Tujuannya untuk mengetahui dosis yang tepat dan efek sampingnya. Jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, ia menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Selain itu, dr. Citra juga membagikan alternatif alami yang dapat membantu mengurangi gejala mabuk perjalanan. Salah satunya jahe. Konsumsi jahe dalam bentuk permen atau teh, bisa memberikan efek yang menenangkan.
Ia menegaskan, menghirup minyak esensial dengan aroma jahe, lavender, atau peppermint juga dapat membantu sebagian orang.
“Namun, aroma tertentu justru dapat memperburuk mabuk perjalanan pada sebagian orang,” paparnya.
Mabuk perjalanan atau motion sickness, terjadi ketika ada ketidaksinkronan antara rangsangan visual dari mata dan keseimbangan pada telinga. Kondisi ini yang menyebabkan gejala seperti pusing, mual, dan muntah.
Siapapun dapat mengalami hal ini. Namun ada beberapa kelompok yang lebih rentan. Misalnya; wanita, anak-anak usia 2 hingga 12 tahun, serta penderita vertigo atau migrain. Faktor hormonal, seperti menstruasi atau kehamilan, juga dapat meningkatkan risiko mabuk perjalanan.
Gejala umum yang muncul akibat mabuk perjalanan antara lain mual, muntah, pusing, berkeringat dingin, napas cepat, air liur berlebihan, serta perasaan tidak nyaman atau tidak seimbang.
Faktor psikologis, seperti kecemasan atau ketakutan terhadap perjalanan, juga dapat memperburuk gejala tersebut. Dengan mengikuti tips ini, dr. Citra berharap perjalanan mudik dapat lebih nyaman dan aman.
Asal tahu saja, dr. Citra Ariani, Sp.KP, adalah akademisi dan peneliti di bidang biomedik fisiologi manusia. Saat ini dr. Citra menjabat sebagai dosen di Fakultas Kedokteran IPB University. Dengan latar belakang sebagai dokter dari Universitas Indonesia serta spesialisasi di bidang Kedokteran Penerbangan dan Magister Biomedis, ia memiliki minat penelitian dalam ilmu saraf dasar dan kognitif, khususnya terkait fungsi neuron, proses belajar, dan pembentukan memori.
Karyanya mencakup penelitian tentang gangguan kognitif, neuroplastisitas, serta intervensi untuk menjaga fungsi kognitif. Ini termasuk studi tentang efek ekstrak Centella asiatica terhadap memori.
Ia juga tengah menjabat sebagai Kepala Unit Pendidikan Kedokteran. Dokter Citra berkontribusi dalam pengembangan kurikulum dan peningkatan kualitas pendidikan medis di Indonesia.
Editor: Gloria Fransisca Katharina Lawi
Discussion about this post