Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
Home Kesehatan

Pergi ke Rumah Sakit Tak Harus Tunggu Sakit

Oleh Gloria Fransisca Katharina
Selasa, 14 September 2021
A A
Pergi ke Rumah Sakit Tak Harus Tunggu Sakit

Seorang dokter mengoperasikan alat bantu pernafasan di ruang ICU Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.

Jakarta, Prohealth.id – Masyarakat umumnya berkunjung ke rumah rumah sakit untuk melakukan pengobatan atau pemulihan penyakit padahal rumah sakit juga memiliki peran penting dalam mencegah penyakit.

Leona A. Karnali, Chief Executive Officer (CEO) Primaya Hospital menjelaskan, dalam menghadapi era pasar bebas kebutuhan masyarakat berkembang pesat. Alhasil pelayanan jasa rumah sakit pun harus terus berinovasi.

BacaJuga

Ketua PB IDI Jadi Ketua Asosiasi Kedokteran Se-Asia Tenggara

Hari Kusta Sedunia: Komisi Nasional Disabilitas Gelar Lokakarya Nasional Zero Leprosy

“Ke depannya, kebutuhan layanan kesehatan tidak hanya mengarah pada pengobatan (kuratif) atau rehabilitatif, tetapi juga akan mengarah ke layanan kesehatan preventif (pencegahan),” ujar Leona melalui siaran pers, Selasa (14/9/2021).

Saat ini Primaya Hospital memberikan berbagai upaya pencegahan penyakit bagi masyarakat; mulai dari kegiatan promotif, edukatif, dan deteksi dini penyakit. Beberapa hal yang dilakukan mulai dari pencegahan penyakit menular dan tidak menular; patient safety; penerapan perilaku hidup bersih dan sehat; perwujudan lingkungan bersih, sehat, dan asri; serta berbagai pencegahan penyakit lainnya.

Primaya Hospital juga mengajak masyarakat untuk mencegah penyakit dengan edukasi kesehatan yang informatif dan menarik. Misalnya saja kata Leona, saat ini, Primaya Hospital tidak hanya melakukan upaya preventif alias pencegahan penyakit melalui penyampaian informasi secara verbal tetapi juga kegiatan yang produktif dan membangun relasi.

“Kami berupaya mengajak masyarakat untuk bergerak guna menyehatkan masyarakat, salah satunya melalui acara virtual run/walk/bike bernama Primaya Heart Race yang dilakukan dalam rangka ulang tahun Primaya Hospital yang ke-15 di 25 Agustus 2021,” ujar Leona.

Primaya Heart Race dilakukan secara berkelompok sehingga antar peserta dapat memberikan motivasi satu sama lain untuk rutin bergerak menyehatkan tubuh, khususnya dalam hal menjaga kesehatan jantung. Dari kompetisi Primaya Heart Race tersebut, terdapat peserta individu dengan jarak lari terpanjang yaitu 829 kilometer dalam waktu 15 hari dan peserta individu sepeda dengan jarak terpanjang yaitu 2.064 kilometer dalam waktu 15 hari. Hal tersebut merupakan bukti semangat para peserta Primaya Heart Race untuk selalu bergerak menjaga kesehatannya.

Sejalan dengan tujuan promosi kesehatan dari pemerintah, kegiatan preventif yang dilakukan Primaya Hospital bukan hanya sekedar upaya pengubahan perilaku saja, melainkan mengubah lingkungan yang mendukung terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan kualitas hidup yang sebaik-baiknya.

“Kami sangat fokus pada kegiatan preventif yang mencakup penyampaian informasi, penanaman pengetahuan, dan penerapan kebiasaan hidup sehat,” sambungnya.

Selain itu, Primaya Hospital menyadari bahwa sebuah rumah sakit harus memiliki layanan preventif dalam hal deteksi dini penyakit. Maka dari itu, Primaya Hospital menyediakan berbagai layanan deteksi dini yang komprehensif untuk melayani lebih dari 75 layanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, mulai dari medical check up hingga screening kesehatan yang lebih advance seperti MRI, Ekokardiografi, Tes Treadmill, dan berbagai layanan deteksi terkini lainnya.

Primaya Hospital menerapkan standar minimum teknologi di setiap cabang rumah sakit. Sebagai contoh, di setiap cabang rumah sakit Primaya Hospital harus memiliki minimum alat CT Scan dalam melayani deteksi penyakit pasien.

Deteksi dini akan berdampak positif dalam pencegahan penyakit, baik penyakit menular maupun tidak menular. Pada dasarnya, dengan melakukan deteksi dini penyakit tidak menular, maka seseorang akan terhindar dampak potensi penyakit menular.

Misalnya saja ketika seseorang terpapar Covid-19, orang tersebut akan terminimalisir terkena dampak komorbid jika telah melakukan deteksi dan pencegahan penyakit tidak menular. Begitu pula sebaliknya, dengan melakukan deteksi dan pencegahan penyakit menular, maka seseorang yang memiliki komorbid akan terhindar dari dampak terparah dari paparan penyakit menular.

Dalam perjalanannya, Primaya Hospital selalu berupaya memberikan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang paripurna; mulai dari promotif/preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), serta rehabilitatif.

“Kami siap menghadapi tantangan peningkatan mutu di semua bidang pelayanan kesehatan, termasuk  peningkatan pelayanan kesehatan rumah sakit menuju pelayanan rumah bertaraf internasional,” terang Leona

 

 

Penulis: Gloria Fransisca Katharina Lawi

Tags: alat kesehatanKesehatankesehatan masyarakatRS Primaya Hospitalrumah sakit
ShareTweetSend

Komentar

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Menanti Perpres Kabupaten Kota Sehat Terbit Tahun 2022

Menanti Perpres Kabupaten Kota Sehat Terbit Tahun 2022

Selasa, 5 April 2022
RUU Kesehatan Omnibus Law Ditolak, Ini Alasannya

RUU Kesehatan Omnibus Law Ditolak, Ini Alasannya

Selasa, 8 November 2022
Cek Fakta: Bisakah Tabung Selam Jadi Tabung Oksigen Murni?

Cek Fakta: Bisakah Tabung Selam Jadi Tabung Oksigen Murni?

Jumat, 16 Juli 2021
Pentingnya Penguatan Layanan Kesehatan Primer Indonesia

Pentingnya Penguatan Layanan Kesehatan Primer Indonesia

Jumat, 25 Maret 2022
Harga Mahal Tak Ada Perda Rokok

Harga Mahal Tak Ada Perda Rokok

Menganalisa Rasio Tenaga Kesehatan di Provinsi DKI Jakarta Menggunakan “Google Spreadsheet”

Menganalisa Rasio Tenaga Kesehatan di Provinsi DKI Jakarta Menggunakan “Google Spreadsheet”

Forum Cendekia Kelas Dunia Hasilkan Upaya Atasi Covid-19

Forum Cendekia Kelas Dunia Hasilkan Upaya Atasi Covid-19

Kiat-kiat Kawasan Tanpa Rokok PT KAI

Kiat-kiat PT Kereta Api Terapkan Kawasan Bebas Rokok

Hari Kanker Sedunia: Saatnya Meningkatkan Layanan dan Pendampingan

Hari Kanker Sedunia: Saatnya Meningkatkan Layanan dan Pendampingan

Selasa, 7 Februari 2023
Ketua PB IDI Jadi Ketua Asosiasi Kedokteran Se-Asia Tenggara

Ketua PB IDI Jadi Ketua Asosiasi Kedokteran Se-Asia Tenggara

Selasa, 7 Februari 2023
Meninjau Risiko Turis Berkunjung ke Indonesia Usai Pandemi

Meninjau Risiko Turis Berkunjung ke Indonesia Usai Pandemi

Selasa, 7 Februari 2023
Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Senin, 6 Februari 2023

Recent News

Hari Kanker Sedunia: Saatnya Meningkatkan Layanan dan Pendampingan

Hari Kanker Sedunia: Saatnya Meningkatkan Layanan dan Pendampingan

Selasa, 7 Februari 2023
Ketua PB IDI Jadi Ketua Asosiasi Kedokteran Se-Asia Tenggara

Ketua PB IDI Jadi Ketua Asosiasi Kedokteran Se-Asia Tenggara

Selasa, 7 Februari 2023
Meninjau Risiko Turis Berkunjung ke Indonesia Usai Pandemi

Meninjau Risiko Turis Berkunjung ke Indonesia Usai Pandemi

Selasa, 7 Februari 2023
Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Senin, 6 Februari 2023
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Panduan Media Siber
Prohealth

© 2022 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.

No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis

© 2022 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.