Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
Home Artikel

Raih Gelar Doktor, Dirut RSUI: Rokok Pembentuk Resistensi Klopidogrel

Oleh Admin
Selasa, 22 Juni 2021
A A
Raih Gelar Doktor, Dirut RSUI: Rokok Pembentuk Resistensi Klopidogrel

Sumber: dr. Astuti Giantini, SpPK(K), MPH | Program Doktor Ilmu Kedokteran FKUI (Youtube/2021).

 

Jakarta, Prohealth.id – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengadakan sidang promosi doktor atas nama dr. Astuti Giantini, Sp.PK, MPH.

BacaJuga

Ketua PB IDI Jadi Ketua Asosiasi Kedokteran Se-Asia Tenggara

Meninjau Risiko Turis Berkunjung ke Indonesia Usai Pandemi

Adapun dr. Astuti Giantini menyampaikan disertasi berjudul; “Peran Faktor Genetik dan Epigenetik Terkait Resistensi Klopidogrel terhadap Kejadian Kardiovaskular Mayor pada Pasien Sindrom Koroner Akut Pasca Intervensi Koroner Perkutan.” Promosi doktoral bagi Direktur Utama Rumah Sakit UI (RSUI) ini berlangsung Senin (14/6/2021).

Riset tentang resistensi klopidogrel yang dilakukan dr. Astuti merupakan yang pertama kali di Indonesia. Klopidogrel adalah obat yang digunakan untuk membantu mencegah serangan jantung dan stroke pada pasien penyakit jantung.

Pada sidang tersebut, dr. Astuti memaparkan tentang faktor-faktor pembentuk resistensi klopidogrel pada pasien yang telah melakukan Intervensi Koroner Perkutan (IKP).

IKP adalah tahap kateterisasi jantung, yaitu penyisipan selang kateter ke dalam arteri koroner jantung. Menurut dia, salah satu faktor utama yang memengaruhi kejadian serangan jantung pada diri seseorang adalah jumlah leukosit (sel darah putih). Leukosit dapat dianggap sebagai penanda inflamasi (peradangan) pada kondisi kesehatan jantung seorang individu. Jumlah leukosit yang tinggi dapat berakibat pada penurunan respons terhadap upaya terapi pengencer darah seperti klopidogrel, penurunan aliran darah ke jantung, pengentalan darah, dan penurunan fungsi jantung.

Selain itu, rokok merupakan salah satu faktor pembentuk resistensi klopidogrel. Rokok memicu peningkatan kerja isoenzim pada diri seseorang, sehingga resistensi klopidogrel lebih tinggi pada kelompok tidak merokok dibandingkan dengan kelompok perokok.

Meskipun demikian, resistensi klopidogrel dan penyebab terjadinya serangan jantung ini tidak bisa diidentifikasi disebabkan oleh satu faktor saja. Banyak faktor lain yang mempengaruhi, seperti faktor interaksi obat, dosis obat, kepatuhan pengobatan, dan faktor-faktor internal dan eksternal lainnya.

Dalam melakukan penelitian ini, Astuti menggunakan metode penelitian potong lintang, yaitu jenis penelitian yang mengamati data-data populasi atau sampel satu kali saja pada saat yang sama. Dia melakukan penelitian terhadap 200 pasien pasca IKP di Poliklinik Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) pada periode September 2018 – Juni 2020.

Dia berharap penelitiannya ini dapat menjadi masukan yang berharga dalam membentuk pola pelayanan pasien pada rumah sakit-rumah sakit jantung di Indonesia.

“Pengetahuan mengenai hubungan langsung antara faktor genetik dan epigenetik terkait resistensi klopidogrel pada pasien serangan jantung pasca IKP menjadi penting untuk mengurangi kematian dan kesakitan lebih lanjut,” ujar dr. Astuti.

Dia juga mengusulkan penggantian jenis obat klopidogrel menjadi jenis obat prasugrel atau tikagrelor pada pasien yang berisiko tinggi maupun yang sudah mengalami resistensi klopidogrel.

Asal tahu saja, sidang promosi doktor ini diketuai oleh Prof. Dr. dr. Suhendro, Sp.PD- KPTI dengan promotor Dr. dr. Ina Susianti Timan, Sp.PK(K), MARS, ko-promotor Prof. dr. Rahajuningsih Dharma, DSc, Sp.PK(K), dan dr. Renan Sukmawan, ST, Sp.JP(K), PhD., MARS.

Tim penguji terdiri dari lima orang, yaitu Prof. Dr. dr. Rianto Setiabudy, Sp.FK., Prof. Dr. dr. Idrus Alwi, Sp.PD-KKV., dr. Alida R. Harahap, Sp.PK(K), Ph.D., Dr. dra. Erlin Listyaningsih, M.Kes., dan Dr. dr. Lia Gardenia Partakusuma, Sp.PK(K), MM, M.A.R.S.

 

Penulis: Irsyan Hakim
Editor: Gloria Fransisca Katharina

Tags: Ancaman RokokAsap RokokBahaya Laten RokokBahaya RokokDampak Buruk KesehatanDampak MerokokDampak RokokEfek RokokKesehatankesehatan masyarakatKomitmen Kesehatanpenyakit jantungRumah Sakit UIsidang doktorUniversitas IndonesiaYayasan Jantung Indonesia
ShareTweetSend

Komentar

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Menanti Perpres Kabupaten Kota Sehat Terbit Tahun 2022

Menanti Perpres Kabupaten Kota Sehat Terbit Tahun 2022

Selasa, 5 April 2022
RUU Kesehatan Omnibus Law Ditolak, Ini Alasannya

RUU Kesehatan Omnibus Law Ditolak, Ini Alasannya

Selasa, 8 November 2022
Cek Fakta: Bisakah Tabung Selam Jadi Tabung Oksigen Murni?

Cek Fakta: Bisakah Tabung Selam Jadi Tabung Oksigen Murni?

Jumat, 16 Juli 2021
Pentingnya Penguatan Layanan Kesehatan Primer Indonesia

Pentingnya Penguatan Layanan Kesehatan Primer Indonesia

Jumat, 25 Maret 2022
Harga Mahal Tak Ada Perda Rokok

Harga Mahal Tak Ada Perda Rokok

Menganalisa Rasio Tenaga Kesehatan di Provinsi DKI Jakarta Menggunakan “Google Spreadsheet”

Menganalisa Rasio Tenaga Kesehatan di Provinsi DKI Jakarta Menggunakan “Google Spreadsheet”

Forum Cendekia Kelas Dunia Hasilkan Upaya Atasi Covid-19

Forum Cendekia Kelas Dunia Hasilkan Upaya Atasi Covid-19

Kiat-kiat Kawasan Tanpa Rokok PT KAI

Kiat-kiat PT Kereta Api Terapkan Kawasan Bebas Rokok

Hari Kanker Sedunia: Saatnya Meningkatkan Layanan dan Pendampingan

Hari Kanker Sedunia: Saatnya Meningkatkan Layanan dan Pendampingan

Selasa, 7 Februari 2023
Ketua PB IDI Jadi Ketua Asosiasi Kedokteran Se-Asia Tenggara

Ketua PB IDI Jadi Ketua Asosiasi Kedokteran Se-Asia Tenggara

Selasa, 7 Februari 2023
Meninjau Risiko Turis Berkunjung ke Indonesia Usai Pandemi

Meninjau Risiko Turis Berkunjung ke Indonesia Usai Pandemi

Selasa, 7 Februari 2023
Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Senin, 6 Februari 2023

Recent News

Hari Kanker Sedunia: Saatnya Meningkatkan Layanan dan Pendampingan

Hari Kanker Sedunia: Saatnya Meningkatkan Layanan dan Pendampingan

Selasa, 7 Februari 2023
Ketua PB IDI Jadi Ketua Asosiasi Kedokteran Se-Asia Tenggara

Ketua PB IDI Jadi Ketua Asosiasi Kedokteran Se-Asia Tenggara

Selasa, 7 Februari 2023
Meninjau Risiko Turis Berkunjung ke Indonesia Usai Pandemi

Meninjau Risiko Turis Berkunjung ke Indonesia Usai Pandemi

Selasa, 7 Februari 2023
Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Energi Terbarukan Bantu Transpuan di NTT Rasakan Hidup Layak, Apa Kabar Kondisi di Ibu Kota?

Senin, 6 Februari 2023
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Panduan Media Siber
Prohealth

© 2022 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.

No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis

© 2022 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.