Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
No Result
View All Result
Prohealth
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis
Home Perempuan dan Anak

Rokok, Kemiskinan dan Diskriminasi Ganda Perempuan

Oleh Prohealth
Jumat, 30 April 2021
A A
Rokok, Kemiskinan dan Diskriminasi Ganda Perempuan

Pertiwi Ayu, warga Cipinang Besar. (suara.com/Pebriansyah Ariefana)

Suara.com – Menarik nafas panjang sembari sesekali memegang bagian ulu hati dada bawah, nada  bicara terbata, Mardiah membuka beberapa lembar kertas kecoklatan yang bertuliskan huruf sambung hitam. Tangan kirinya memegang foto seorang lelaki berbadan kurus dan berambut pendek.

Lelaki itu adalah Muhammad Yamin, anak keduanya yang meninggal di usia 25 tahun di tahun 2001 karena kanker paru-paru dan penyakit komplikasi. Saat dirongen, paru-paru Yamin berwarna hitam dan terdapat flek.

BacaJuga

HARI GIZI NASIONAL 2023: Protein Pangan Lokal Jadi Solusi

Tak Terbantahkan, Kopi Berbahaya Bagi Keselamatan Bayi

“Kata dokter, ini karena rokok. Paru-parunya saya lihat sendiri, bolong, hitam dan ada flek. Sayang, hasil rongennya hilang,” kata Mardiah dengan mata berkaca.

Yamin sudah menjadi perokok pasif sejak usia 2 tahun. Kemudian, saat duduk di bangku SMP menjadi perokok aktif, sampai meninggal di usia 25 tahun. Suami Mardiah, Sugimin Tardi adalah perokok berat.

Dari tahun 1970-an, Mardiah hidup dengan Sugimin. Dalam sehari rata-rata Sugimin menghabisi 5 bungkus rokok. Harga rokok di tahun 1980-an sekitar Rp750 perbungkus.  Saat itu Sugimin bekerja di sebuah perusahaan otomotif bergaji Rp250 ribu perbulan. Sugimin sudah meninggal 10 tahun lalu karena kanker paru-paru dan jantung.

“Waktu itu sehari rokok Minak Djinggo, bisa habis 5 bungkus lebih. Satunya harganya sebungkus saya lupa. Tapi tahun 1990, saya ingat Rp1.500 perbungkus. Rokoknya campur-campur, kadang Sam Soe (Dji Sam Soe) dan Gudang Garam,” kenang nenek 16 cucu itu.

Selengkapnya, baca: Rokok, Kemiskinan dan Diskriminasi Ganda Perempuan

Sumber: Suara.com
Penulis: Pebriansyah Ariefana

Tags: Bahaya RokokKemiskinanRokok
ShareTweetSend

Komentar

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Menanti Perpres Kabupaten Kota Sehat Terbit Tahun 2022

Menanti Perpres Kabupaten Kota Sehat Terbit Tahun 2022

Selasa, 5 April 2022
RUU Kesehatan Omnibus Law Ditolak, Ini Alasannya

RUU Kesehatan Omnibus Law Ditolak, Ini Alasannya

Selasa, 8 November 2022
Cek Fakta: Bisakah Tabung Selam Jadi Tabung Oksigen Murni?

Cek Fakta: Bisakah Tabung Selam Jadi Tabung Oksigen Murni?

Jumat, 16 Juli 2021
Pentingnya Penguatan Layanan Kesehatan Primer Indonesia

Pentingnya Penguatan Layanan Kesehatan Primer Indonesia

Jumat, 25 Maret 2022
Harga Mahal Tak Ada Perda Rokok

Harga Mahal Tak Ada Perda Rokok

Menganalisa Rasio Tenaga Kesehatan di Provinsi DKI Jakarta Menggunakan “Google Spreadsheet”

Menganalisa Rasio Tenaga Kesehatan di Provinsi DKI Jakarta Menggunakan “Google Spreadsheet”

Forum Cendekia Kelas Dunia Hasilkan Upaya Atasi Covid-19

Forum Cendekia Kelas Dunia Hasilkan Upaya Atasi Covid-19

Kiat-kiat Kawasan Tanpa Rokok PT KAI

Kiat-kiat PT Kereta Api Terapkan Kawasan Bebas Rokok

Gimana cara berhenti merokok?

Gimana cara berhenti merokok?

Sabtu, 28 Januari 2023
Warga Negara Berhak Atas Udara Bersih

Warga Negara Berhak Atas Udara Bersih

Kamis, 26 Januari 2023
HARI GIZI NASIONAL 2023: Protein Pangan Lokal Jadi Solusi

HARI GIZI NASIONAL 2023: Protein Pangan Lokal Jadi Solusi

Kamis, 26 Januari 2023
Tak Terbantahkan, Kopi Berbahaya Bagi Keselamatan Bayi

Tak Terbantahkan, Kopi Berbahaya Bagi Keselamatan Bayi

Kamis, 26 Januari 2023

Recent News

Gimana cara berhenti merokok?

Gimana cara berhenti merokok?

Sabtu, 28 Januari 2023
Warga Negara Berhak Atas Udara Bersih

Warga Negara Berhak Atas Udara Bersih

Kamis, 26 Januari 2023
HARI GIZI NASIONAL 2023: Protein Pangan Lokal Jadi Solusi

HARI GIZI NASIONAL 2023: Protein Pangan Lokal Jadi Solusi

Kamis, 26 Januari 2023
Tak Terbantahkan, Kopi Berbahaya Bagi Keselamatan Bayi

Tak Terbantahkan, Kopi Berbahaya Bagi Keselamatan Bayi

Kamis, 26 Januari 2023
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Panduan Media Siber
Prohealth

© 2022 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.

No Result
View All Result
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Perempuan dan Anak
  • Penggerak
  • Regulasi
  • Cek Fakta
  • Jurnalisme Warga
  • Infografis

© 2022 Prohealth.id | Sajian Informasi yang Bergizi dan Peduli.